Jumaat, 30 Ogos 2019

NABI MUHAMMAD ADALAH MANUSIA YG DITUNGGU OLEH PENGANUT AGAMA HINDU

New Delhi, India. Seorang professor bahasa dari ALAHABAD UNIVERSITY INDIA dalam salah satu buku terakhirnya berjudul   *KALKY AVTAR*  (Petunjuk Yang Maha Agung) yang baru diterbitkan memuat sebuah pernyataan yang sangat mengagetkan kalangan intelektual Hindu.

Sang professor secara terbuka dan dengan alasan-alasan ilmiah, mengajak para penganut Hindu untuk segera memeluk agama Islam dan sekaligus mengimani risalah yang dibawa oleh Rasulullah saw, karena menurutnya, sebenarnya Muhammad Rasulullah saw adalah sosok yang dinanti-nantikan sebagai sosok pembaharu spiritual.

******

Prof. WAID BARKASH (penulis buku) yang masih berstatus pendeta besar kaum Brahmana mengatakan bahwa ia telah menyerahkan hasil kajiannya kepada delapan pendeta besar kaum Hindu dan mereka semuanya menyetujui kesimpulan dan ajakan yang telah dinyatakan di dalam buku. Semua kriteria yang disebutkan dalam buku suci kaum Hindu (Wedha) tentang ciri-ciri "KALKY AUTAR" sama persis dengan ciri-ciri yang dimiliki oleh Rasulullah Saw.

Dalam ajaran Hindu disebutkan mengenai ciri KALKY AUTAR diantaranya, bahwa dia akan dilahirkan di jazirah, bapaknya bernama SYANUYIHKAT dan ibunya bernama SUMANEB. Dalam bahasa sansekerta kata SYANUYIHKAT adalah paduan dua kata yaitu SYANU artinya ALLAH sedangkan YAHKAT artinya anak laki atau hamba yang dalam bahasa Arab disebut ABDUN.

Dengan demikian kata SYANUYIHKAT artinya "ABDULLAH". Demikian juga kata SUMANEB yang dalam bahasa sansekerta artinya AMANA atau AMAAN yang terjemahan bahasa Arabnya "AMINAH". Sementara semua orang tahu bahwa nama bapak Rasulullah Saw adalah ABDULLAH dan nama ibunya AMINAH.

Dalam kitab Wedha juga disebutkan bahwa Tuhan akan mengirim utusan-Nya kedalam sebuah gua untuk mengajarkan KALKY AUTAR (Petunjuk Yang Maha Agung). Cerita yang disebut dalam kitab Wedha ini mengingatkan akan kejadian di Gua Hira saat Rasulullah didatangi malaikat Jibril untuk mengajarkan kepadanya wahyu tentang Islam.

Bukti lain yang dikemukakan oleh Prof Barkash bahwa kitab Wedha juga menceritakan bahwa Tuhan akan memberikan KALKY AUTAR seekor kuda yang larinya sangat cepat yang membawa kalky Autar mengelilingi tujuh lapis langit. Ini merupakan isyarat langsung kejadian Isra' Mikraj dimana Rasullah mengendarai Buroq.

*****

Sebenarnya dalam Al-Qur'an terdapat ayat-ayat yang dapat dijadikan acuan bahwa Nabi Muhammad mungkin saja adalah juga seorang Nabi yang ramalan kedatangannya terdapat dalam kitab-kitab suci umat agama lain, diantaranya :

1. Dalam surat Asy-Syu  ara(26) ayat 196 :   "Dan sesungguhnya Al-Qur'an itu benar-benar (tersebut) dalam kitab-kitab orang yang terdahulu". Jadi dalam kitab-kitab sebelum Al-Qur'an juga terdapat wahyu Tuhan

2. Dalam surat Fatir(35) ayat 24 dinyatakan bahwa tidak ada suatu kaum di masa lalu tanpa seorang pemberi peringatan

3. Dalam surat Al-Ahzab (33) ayat 40 dinyatakan bahwa Muhammad adalah utusan Tuhan dan merupakan penutup para nabi (utusan terakhir)

4. Dalam surat Al-Anbiya(21) ayat 107 dinyatakan bahwa Nabi Muhammad tidak diutus melainkan untuk seluruh semesta alam.

5. Dalam surat Saba  (34) ayat 28 dinyatakan bahwa Tuhan mengutus Muhammad untuk seluruh umat manusia, pemberi kabar gembira, dan peringatan akan dosa, tapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.

Juga dalam hadits Bukhari vol 1. dalam kitab Shalat bab 56 hadits no 429, nabi Muhammad bersabda :

"Semua rasul yg diutus sebelumku hanya berlaku untuk umat/bangsanya saja, tapi aku diutus untuk semua umat manusia".


Sekarang akan kita lihat dalam kitab suci agama Hindu. Ada banyak kitab dalam agama Hindu yang diakui sebagai kitab suci mereka. Dari semuanya yang dianggap paling suci adalah kitab Veda (Weda). Bila diantara kitab-kitab itu ada yang bertentangan, maka yang harus menjadi rujukan utama adalah Weda yg juga masih terbagi lagi menjadi beberapa kitab. Kitab-kitab lain selain Weda adalah : *Upanishad, Smriti, Dharma Sastra, Bhagavat Gita, Puranas, dll.*


Ayat-ayat ramalan kedatangan Nabi Muhammad

Disebutkan dalam Bhavisa Purana ; dalam Pratisarag Parv III, Khand 3, Adhyay 3, Shalokas 10 to 27 :

"Aryadarma akan tampil di muka bumi ini.   Agama kebenaran akan memimpin dunia ini. Saya diutus oleh Isyparmatma. Dan pengikut saya adalah orang yang berada di lingkungan itu, yang kepalanya tidak dikucir, mereka akan memelihara jenggot dan akan mendengarkan wahyu, mereka akan mendengarkan panggilan sholat (adzan), mereka akan memakan apa saja kecuali daging babi, mereka tidak akan disucikan dengan tanaman semak-semak/umbi-umbian tapi mereka akan suci di medan perang. Meraka akan dipanggil   Musalaman (perantara kedamaian). 

Kalau anda baca tulisan diatas dengan baik, maka anda akan melihat bahwa ciri-ciri dari pengikut agama kebenaran yg disebutkan adalah ciri-ciri yang umum terdapat pada umat Islam.

~ Dalam Atharvaveda book 20 Hymn 127 Shlokas 1-14 disebutkan tentang Kuntupsuktas yang mengisyaratkan bahwa nabi Muhammad akan terungkap kemudian.

~ Mantra 1 mengatakan : ia akan disebut Narasangsa. "Nars" artinya: orang, "sangsa" artinya: yang terpuji". Jadi Narasangsa artinya : orang yang terpuji. Kata   Muhammad  dalam bahasa arab juga berarti : orang yang terpuji. Jadi Narasangsa dalam bahasa Sansekerta adalah sama dgn Muhammad dalam bahasa arab. Jadi Narasangsa adalah figur yang sama dengan Nabi Muhammad. Ia akan disebut "Kaurama" yang boleh berarti : putera keamanan, dan boleh berarti : orang yg pindah (hijrah). Nabi Muhammad adalah seorang putera keamanan yang hijrah dari Makkah ke Madinah. Ia akan dilindungi dari musuh yang akan dikalahkannya yang berjumlah 60.090 orang. Jumlah itu adalah sebanyak penduduk Makkah pada masa Muhammad hidup yaitu sekitar 60.000 orang.

~ Mantra 2 mengatakan : ia adalah resi yang naik unta. Ini berarti ia bukan seorang bangsawan India, karena dikatakan dalam Mansuriti(11) : 202 mengatakan bahwa Brahma tidak boleh menaiki unta atau keledai. Jadi tokoh ini jelas bukan dari golongan Brahmana (pendeta tinggi Hindu), tapi seorang asing.

~ Mantra 3 mengatakan : ia adalah "Mama Rishi" atau resi agung. Ini cocok dengan Nabi agung umat Islam yaitu Nabi Muhammad SAW.

~ Mantra 4 mengatakan : ia adalah Washwereda (Rebb) artinya orang yang terpuji. Nabi Muhammad yang juga dipanggil dengan nama Ahmad adalah berarti juga "orang yang terpuji" yang terjemahan bahasa Sansekerta-nya adalah Rebb.

Beberapa ramalan lainnya :

~ Dalam Atharvaveda book 20 hymn 21 : 6 dinyatakan bahwa di sana disebutkan dengan istilah : "akkaru" yang artinya :   yang mendapat pujian. Dia akan mengalahkan 10.000 musuh tanpa pertumpahan darah. Hal ini merujuk pada perang Ahzab yang mana Nabi Muhammad mengalahkan musuh yang berjumlah 10.000 orang tanpa pertumpahan darah.

~ Dalam Atharvaveda book 20 hymn 21 : 7 dinyatakan bahwa Abandu akan mengalahkan 20 penguasa. Abandu juga berarti seorang yatim atau seorang yang mendapat pujian. Ini mengarah pada nabi Muhammad yang seorang yatim sejak lahir dan arti kata Muhammad/Ahmad yang berarti yang terpuji, yang akan mengalahkan kepala-suku-suku dari suku-suku di sekitar Makkah yg berjumlah sekitar 20 suku.

~ Dalam Rigveda book 1 Hymn 53 : 9 nabi dipanggil dg sebutan "Suslama" yg artinya lagi-lagi adalah : orang yg terpuji yg merupakan arti dari nama Muhammad.

~ Dalam Samaveda Agni Mantra 64 dinyatakan bahwa ia tidak disusui oleh ibunya. Hal ini persis dengan Nabi Muhammad yang tidak disusui oleh ibunya tapi oleh seorang wanita bernama Halimah.

~ Dalam Samaveda Uttararchika Mantra 1500 dinyatakan bahwa Ahmad akan dianugrahi undang-undang abadi, yang jelas mengacu pada Nabi Muhammad yang akan dianugrahi kitab suci Al-Qur'an. Tapi karena orang India yang berbahasa sansekerta tidak paham kata Ahmad, maka diterjemahkan menjadi "a" dan "mahdi" yaitu "saya sendiri", jadi diartikan "saya sendiri yang menerima undang-undang abadi". Padahal seharusnya "Muhammad" sendiri yang dianugrahi undang-undang abadi.


Nabi Muhammad diramalkan dengan nama Ahmad pada banyak bagian dalam kitab-kitab Weda. Juga diramalkan pada tak kurang dari 16 tempat yang berbeda dalam kitab weda dg nama "Narasangsa" artinya adalah sama dengan arti dari nama Muhammad, yaitu "yang terpuji".


*Kalky Autar*

Salah satu ramalan kedatangan nabi Muhammad yg sangat terkenal yang juga telah membuat seorang professor bahasa dari Alahabad University India mengajak kepada umat Hindu untuk segera memeluk agama Islam, adalah terdapatnya sebuah ramalan penting dalam kitab suci Hindu tentang kedatangan yang ditunggu-tunggu dari seorang *Kalky Avtar* (baca : autar).   "av" artinya : turun. "tr" artinya melewati. Jadi arti kata Avtar adalah "diturunkan atau diutus untuk turun". Kalky Avtar artinya adalah : *"utusan terakhir".*

Pundit Vaid Parkash, sang professor (yang menulis buku berjudul "Kalky Avtar"), secara terbuka dan dengan alasan-alasan ilmiah, mengajak para penganut Hindu untuk segera memeluk agama Islam dan sekaligus mengimani risalah yang dibawa oleh Rasulullah SAW, karena menurutnya, sebenarnya Nabi Muhammad adalah sosok yang dinanti-nantikan sebagai sosok pembaharu spiritual dalam agama Hindu.

Disebutkan dalam Nashpropesy, Nabi Muhammad diramalkan dengan nama *Kalky Avtar* (Autar terakhir) dan *Amtim Rishi.* Sedangkan dalam kitab Puranas disebutkan tentang Kalky Autar dan kedatangannya. Diantara ayat-ayat yang menyebutkan adalah :

~ Dalam Baghavata Purana Khand 12 Adhyay 2 Shloka 18-20 disebutkan dalam rumah "Visnuyash" akan dilahirkan Kalky Avtar yang diramalkan akan menjadi penguasa dunia, yang terkenal dengan sifat-sifatnya yang baik & menonjol. Dia akan diberi tanda-tanda. Dia akan diberi oleh malaikat sebuah kendaraan yang cepat. Dia akan menaiki kuda putih sambil memegang pedang. Dia akan mengalahkan orang-orang jahat dan dia akan terkenal di dunia.

~ Dalam Baghavata Purana Khand 1 Adhyay 3 Shloka 25 disebutkan akan ada juru selamat di rumah "Visnuyash"

~  Dalam Kalki Purana (2) : 4 disebutkan bahwa di rumah "Visnuyash" pemimpin   kampung Sambala akan lahir Kalki Avtar

~ Dalam Kalki Purana (2) : 5 disebutkan bahwa dia akan datang bersama para sahabatnya (4 orang sahabat) mengalahkan orang-orang jahat

~  Dalam Kalki Purana (2) : 7 disebutkan bahwa dia akan dijaga oleh malaikat di medan perang

~  Dalam Kalki Purana (2) : 11 disebutkan bahwa dalam rumah "Visnuyash" dan dalam rumah "Summati", Kalki Autar akan lahir

~  Dalam Kalki Purana (2) : 15 disebutkan bahwa dia akan lahir pada tanggal 12 bulan pertama Madhop

Semua ramalan yg disebut diatas tadi tiada lain merujuk pada Nabi Muhammad SAW. Penjelasannya demikian :

"Dirumah Visnuyash berarti dirumah pengikut Vishnu (pengikut Tuhan) sedangkan ayah dari Nabi Muhammad adalah bernama Abdullah yang artinya adalah pengikut Allah (pengikut Tuhan). Orang Islam menyebut "Allah" sebagai Tuhan, sedang orang Hindu menyebut   "Vishnu" sebagai Tuhan. Jadi di rumah Visnuyash adalah di rumah Abdullah.

"Summati" dalam bahasa sansekerta artinya adalah orang yang sangat setia. Sedangkan ibunda nabi Muhammad adalah bernama Aminah yang dalam bahasa arab artinya juga orang yg setia.

"Sambala bahasa arabnya adalah tempat yang aman & damai. Nabi Muhammad dilahirkan di Makkah yang terkenal dengan nama "Darul Aman" yaitu tempat yang aman & damai. Akan lahir diantara kepala suku Sambala, artinya bahwa Nabi akan lahir diantara kepala suku di Makkah.

Dilahirkan pada tanggal 12 di bulan pertama Madhop. Nabi Muhammad lahir pada tanggal 12 rabiul awal

Sebagai Amtim Rishi (resi terakhir). Nabi Muhammad adalah juga nabi terakhir dari deretan nabi-nabi yang dikirim Tuhan seperti yang terdapat pada QS. Al- Ahzab : 40.

~ Dia akan memperoleh bimbingan di atas gunung dan akan kembali lagi ke arah utara. Nabi Muhammad memperoleh wahyu pertamanya di gua Hira di Jabal Nur. Jabal Nur artinya Gunung Cahaya lalu kembali lagi ke Makkah.

~ Dia akan memiliki sifat-sifat yang sangat mulia. Persis seperti nabi Muhammad seperti terdapat pada QS. Al-Qalam : 14   Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang luhur

~ Kalki Autar akan diberi 8 kemampuan spiritual, yaitu : bijaksana, punya kendali diri, keturunan yg terhormat, punya pengetahuan wahyu, pemberani, cakap benar, sangat dermawan, dan sangat ramah. Semuanya adalah sifat-sifat yang dimiliki oleh nabi Muhammad

~  Dia akan diberi kendaraan yg sangat cepat oleh Shiva. Nabi Muhammad juga diberi bouraq yang sangat cepat oleh Allah yg membawanya ke langit dalam peristiwa Mikraj.

~ Dia akan naik kuda putih dengan tangan kanannya memegang pedang. Nabi Muhammad juga ambil bagian dalam peperangan termasuk dengan menunggang kuda dan bertempur dengan memegang pedang dengan tangan kanannya.

~ Dia akan menjadi penyelamat umat manusia. Dalam QS. Faatir(35) ayat 24 dan QS. Saba(34) ayat 28 disebutkan bahwa Nabi Muhammad adalah pembawa berita gembira & peringatan bagi seluruh umat manusia, tapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.

Dia akan menjadi pembimbing ke jalan yang benar. Nabi Muhammad hidup pada zaman jahiliyah yang penuh kegelapan dimana ia membawa umatnya ke jalan yang terang benderang.

  Dia akan dibantu oleh 4 sahabat dalam menyebarkan misi. Kita tahu ada 4 orang khalifah sahabat nabi yaitu : Sayyidina Abubakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.

~ Dia akan ditolong oleh malaikat di medan pertempuran. Dalam perang Badr Nabi Muhammad dibantu oleh para malaikat Allah seperti tersebut dalam QS. Ali Imran (3) ayat 123 & 125 : "Jika kamu bersabar dan bertaqwa dan mereka menyerang kamu dengan seketika itu juga niscaya Allah menolong kamu dengan 5000 malaikat yang memakai tanda". Juga QS. Al-Anfal(8) ayat 9 yang berbunyi. "sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yg datang berturut-turut."

Subhanallah.. Ternyata sekian banyak ayat tersebut (yang sebenarnya belum semuanya ditampilkan) yang meramalkan akan datangnya seorang nabi yang ditunggu-tunggu oleh umat Hindu, begitu cocok dengan gambaran Nabi Muhammad, umat Islam, dan sejarahnya. Mungkin saja ini juga merupakan pembuktian yang diberikan Allah bahwa Nabi Muhammad memang diutus Allah untuk seluruh umat manusia.

Dikumpul & Disunting Oleh :
*Arai Ahmadiah,*

Jumaat, 23 Ogos 2019

MEMBONGKAR KEKELIRUAN WAHHABI SALAFI TENTANG ILMU SIFAT 20

MUQADDIMAH

Sifat-sifat Allah terlalu banyak sekali, baik disebutkan di dalam al-Qur'an mahupun di dalam hadith Rasulullah saw. Jika kita umat islam disuruh untuk menghafal seluruh sifat-sifat yang ada, ini akan memberatkan bagi umat islam. Oleh kerana itu, para ulama' telah menyusun Ilmu Sifat 20 untuk memudahkan ummat Islam mengenal dan memahami sifat-sifat Allah khusus untuk mereka yang KURANG KEMAHIRAN dan TIDAK MENDALAMI ILMU TAFSIR.

Tambahan pula, ulama' yang menyusun ilmu Sifat 20 adalah sebagai RUMUSAN daripada ayat-ayat al-Quran dan Hadith, bukan rekaan semata-mata yang bercanggah secara mutlak dengan ajaran-ajaran Islam. Bahkan ilmu Sifat 20 menjadi senjata yang kuat untuk menolak dakyah Nasrani dan fahaman-fahaman syirik.

Pengajian sifat 20 juga memudahkan kefahaman umat islam dengan menyebutkan sifat-sifat yang paling berpengaruh dari seluruh sifat-sifat yang lainnya. Jika sifat 20 ini tidak ada, maka sifat-sifat  yang lain pun tidak akan ada pula kerana sifat-sifat Allah yang lain itu tergantung kepada sifat 20.

Contoh : Ia memberi makna jika sifat wujud Allah tidak ada maka sifat pengangampun, pemurah, penyayang dan lain-lainnya juga tidak ada, jika sifat qidam Allah tidak ada maka sifat menciptakan, memberi, kuat dan lain-lainnya juga tidak akan ada.

PERMASALAHAN DAN PENYELESAIAN

Bagi mereka yang baru memeluk agama Islam, sebagai permulaan, bagaimanakah mereka hendak mengenal Tuhannya?

Maka tidak perlu untuk kita tunjukkan kepada mereka satu persatu ayat-ayat al-Quran dan hadith yang menerangkan tentang keWujudan Allah, keEsaan Allah, Tuhan itu Satu, Tuhan itu Baqa' (kekal dan tidak binasa), Tuhan itu Sama', Tuhan tidak menyerupai dengan segala sesuatu yang merupakan makhluk dan sebagainya.

Begitu juga cara kita mengajar anak-anak kecil untuk mengenal sifat-sifat Allah sebagai asas. Hanya sahaja belum masanya untuk kita menyebut istilah-istilah Usuluddin secara terperinci. Hanya perlu menyebut apa itu maksud Wajibul-Wujud, Wahdaniah, Mukhalafatuhu lil-Hawadith dan sebagainya. Tidakkah indah jika anak-anak kecil ditanam dengan bibit-bibit awwal dalam mengenal Allah? Ini adalah kerana di usia se-awwal mereka, mereka belum bersedia lagi untuk tahu satu persatu dalil-dalil daripada ayat-ayat al-Qur'an dan Hadith.

TUDUHAN WAHHABI SALAFI YANG TIDAK BERILMU

Sejak semenjak ini, ada sekelompok fahaman yang hobinya gemar melontarkan tuduhan "Bid'ah", "Syirik", "Kufr" kepada sesiapa yang tidak ikut dengan ideologi mereka. Pada pendapat mereka, Ilmu Sifat 20 ini adalah Bid'ah yang tidak pernah diajar oleh Rasulullah dan sahabat. Mengikut pendapat mereka, segala apa yang tidak ada ajaran khusus daripada Rasulullah dan para sahabat adalah bid'ah semata-mata.

Ilmu Sifat 20 disusun oleh Imam Abul Hassan Al-Asy'ari (lahir : 260H), iaitu di dalam lingkungan tiga kurun ter-awwal Islam yang juga merupakan kurun-kurun terbaik dari ummat ini, sesuai dengan sabda Rasulullah SAW :

‎خَيْرَ أُمَّتِـي قَرْنِي ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ

“Sebaik-baik umatku adalah pada masaku. Kemudian orang-orang yang setelah mereka (generasi berikutnya), lalu orang-orang yang setelah mereka.” (Sahih Al-Bukhari, no. 3650)

Golongan Wahhabi Salafi pula menuduh jikalau Ilmu Sifat 20 ini benar, maka para Sahabat dan tabi'en dan seluruh muslimeen yang hidup sebelum Sifat 20 disusun semuanya tidak mempunyai Aqidah yang betul! Mereka juga menuduh Imam Syafi'e rahimahullah sebagai tidak ber'aqidah kerana Ilmu Sifat 20 belum ada lagi pada zaman beliau. Na'uzubillah! Sungguh cetek fahaman golongan Wahhabiyah!
Hujjah-hujjah kuncu-kuncu Wahhabi Salafi, seperti biasa, adalah lemah dan TIDAK BERILMIAH LANGSUNG. Kalau segala apa yang dibuat tanpa atas perintah Rasulullah dikira sebagai bid'ah dholalah dan sesat, maka boleh dikira banyak perkara bid'ah dalam Islam. Contohnya seperti membubuh baris dan tanda-tanda bacaan pada ayat-ayat Al-Qur'an yang pada asalnya tidak berbaris. Puak Wahhabi Salafi buta kerana antara sebabnya dibubuh baris dan tanda-tanda bacaan pada ayat-ayat Al-Quran adalah untuk MEMBANTU ummat Islam membaca Al-Qur'an dengan betul.

Begitu juga dengan ilmu Tajwid yang telah disusun oleh para ulama silam, yang mana juga adalah untuk tujuan KEMASHLANATAN ummat Islam. Dan Al-Qur'an sendiri membuka ruang yang luas untuk ummat Islam mencari jalan mengkagumi ayat-ayatnya dan juga digunakan untuk menolak dakyah-dakyah musuh Islam.

Ilmu Sifat 20 adalah hasil kajian yang telah disemak oleh ulama-ulama yang mahir. Tetapi mengapa mereka anggap Ilmu Sifat 20 sebagai bida'ah yang sesat? Adakah dalam ilmu Sifat 20 ada unsur-unsur syirik? Mari kita baca huraian Sifat 20.

PENGHURAIAAN

Wajib mempercayai akan sifat-sifat Allah yang dua puluh dan perlu diketahui juga sifat-sifat yang mustahil bagi Allah. Sifat yang mustahil bagi Allah merupakan lawan kepada sifat wajib. Sifat wajib terbahagi kepada empat bahagian iaitu Nafsiah, Salbiah, Ma’ani dan Ma’nawiah.

A. SIFAT-SIFAT WAJIB ALLAH

Sifat-Sifat Wajib Allah adalah sifat yang pasti ada pada Allah. Berikut adalah hurain ringkas akan sifat-sifat Allah yang wajib :

[1] SIFAT PERTAMA : WUJUD (وجود - ADA) lawannya ‘Adam (عدم - Tidak ada).

Adanya Allah itu bukan kerana ada yang mengadakanNya atau menciptakanNya. Tetapi Allah itu ada dengan zat-Nya sendiri.

- Dalil Aqli sifat Wujud:

Adanya semesta alam yang kita lihat sudah cukup dijadikan sebagai alasan adanya Allah, sebab tidak masuk akal seandainya ada sesuatu yang dibuat tanpa ada yang membuatnya.

- Dalil Naqli sifat Wujud:

‎اللهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ

"Allahlah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya dalam (waktu) enam hari." (AS-Sajdah :4)

‎{قُلْ مَنْ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ قُلِ اللَّهُ … قُلِ اللَّهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ

Katakanlah: “Siapakah Tuhan langit dan bumi?” Jawabnya: “Allah”. …..” Katakanlah: “Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan yang Maha Esa lagi Maha Perkasa”(Ar-Ra’du : 16)

[2] SIFAT KEDUA : QIDAM (قدم - DAHULU/AWAL) lawannya Huduth (حدوث - Baru/Ada awalnya).

Sifat Allah ini menandakan bahawa Allah swt sebagai Pencipta, lebih dahulu ada dan mendahului daripada adanya semesta alam dan isinya yang Dia ciptakan.

- Dalil Aqli sifat Qidam :

Seandainya Allah tidak Qadim, mesti Allah huduth (baru-tercipta), sebab tidak ada penengah antara qadim dan hadith. Jika Allah huduth (baru-tercipta), maka mesti memerlukan muhdith (yang membuat). Misalnya A, dan muhdith A mesti memerlukan kepada Muhdith yang lain, misalnya B. Kemudian muhdith B mesti memerlukan muhdisth yang lain juga, misalnya C. Begitulah seterusnya.

Apabila tiada hujungnya, maka dikatakan tasalsul (peristiwa berantau), dan apabila yang hujung memerlukan kepada Allah, maka dikatakan daur (peristiwa berputar). Masing-masing dari tasalsul dan daur adalah mustahil menurut akal. Maka setiap yang mengakibatkan tasalsul dan daur, yaitu huduthnya Allah adalah mustahil, maka Allah wajib bersifat Qidam.

- Dalil Naqli sifat Qidam :

‎هُوَ الْأَوَّلُ وَالْآخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ 

"Dialah yang awwal dan yang akhir Yang Zahir dan yang bathin." (Al-Hadid : 3)

[3] SIFAT KETIGA : BAQA' (بقاء - KEKAL) lawannya Fana (فناء - Rosak/Musnah).

Allah Kekal dan Abadi Selamanya, Kekalnya Allah SWT tidak berkesudahan

- Dalil Aqli sifat Baqa’ :

Seandainya Allah tidak wajib Baqa' iaitu jika Allah tiada, maka tidak akan disifati sebagai Qidam. Sedangkan sifat Qidam tidak boleh dihilangkan dari Allah berdasarkan dalil yang telah diterangkan dalam sifat Qidam.

- Dalil Naqli Sifat Baqa’ :

‎كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُ  

"Tiap sesuatu akan binasa (lenyap) kecuali Zat-nya." (Qasas :88)

‎وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ

"Dan tetap kekal Zat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan." (Ar-Rahman : 27)

[4] SIFAT KEEMPAT : MUKHALAFATUHU LILHAWADITH (مخالفته للحوادث - BERBEZA DENGAN CIPTAANNYA/MAKHLUKNYA) lawannya Mumathalatu Lilhawadith (مماثلته للحوادث - Menyerupai makhluknya).

Sifat ini menunjukkan bahwa Allah SWT berbeza dengan hasil ciptaan-Nya.

- Dalil Aqli sifat Mukhalafatuhu lil Hawadith :

Jika kita mengatakan bahawa Allah menyerupai makhluknya, nescaya Allah adalah baru (Hadith), sedangkan sifat baru bagi Allah adalah mustahil.

- Dalil Naqli sifat Mukhalafatuhu lil Hawadith :

‎لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

"Tidak ada sesuatu apapun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (Asy-Syura :11)

[5] SIFAT KELIMA : QIYAMUHU BINAFSIHI (قيامه بنفسه - ALLAH BERDIRI SENDIRI) lawannya Qiyamuhu biGhairih (قيامه بغيره - BerdiriNya dengan yang lain).

Ertinya bahawa Allah SWT itu berdiri dengan zat sendiriNya tanpa memerlukan bantuan yang lain. Kewujudan Allah SWT itu ada dengan sendirinya, tidak ada yang meng-adakanNya atau menciptakanNya. Contohnya, Allah SWT menciptakan alam semesta ini kerana kehendak sendiriNya tanpa meminta pertolongan kepada sesiapa pun.

- Dalil Aqli sifat Qiyamuhu Binafsihi :

Seandainya Allah memerlukan tempat atau pencipta, maka Allah adalah “sifat”. Seperti warna putih (sifat), memerlukan benda (untuk bertempat), apa bila benda itu hilang maka warna putih pun akan ikut hilang. Dan itu adalah mustahil bagi Allah..

- Dalil Naqli Sifat Qiamuhu Binafsihi :

‎إِنَّ اللهَ لَغَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ

"Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari alam semesta." (Al-Ankabut :6)

[6] SIFAT KEENAM : WAHDANIYYAH (وحدانية - TUNGGAL/ESA) lawannya Ta’addud (تعدد - Lebih dari satu)

Ertinya bahawa Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Esa - iaitu Esa zat-Nya, sifat-Nya, mahupun perbuatanNya.

- Dalil Aqli Sifat Wahdaniyyah :

Pengertian "Esa zat-Nya" memberi maksud bahawa zat Allah SWT itu bukanlah hasil dari penjumlahan, perkiraan atau penyatuan satu unsur dengan unsur yang lain menjadikanNya satu. Berbeza dengan makhluk, makhluk diciptakan dari berbagai unsur. Seperti wujudnya manusia ada tulang, daging, kulit dan seterusnya.
Pengertian "Esa sifat-Nya" memberikan maksud bahawa semua sifat-sifat kesempurnaan bagi Allah SWT tidak sama dengan sifat-sifat yang ada pada makhluk-Nya seperti marah, malas dan sombong.
Pengertian "Esa perbuatan-Nya" memberi maksud bahawa perbuatan Allah SWT akan sesuatu tidak dicampuri oleh apa-apa pun perbuatan makhluk dan tanpa memerlukan proses atau perjalanan waktu. Allah SWT berbuat sesuatu kerana kehendak-Nya sendiri tanpa ada yang menyuruh dan melarang.

- Dalil Naqli Sifat Wahdaniyyah :

‎لَوْ كَانَ فِيهِمَا آلِهَةٌ إِلَّا اللهُ لَفَسَدَتَا 

"Seandainya di langit dan dibumi ada tuhan-tuhan selain Allah, nescaya langit dan bumi akan rosak." (Al-Anbiya : 22)

‎قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ

"Katakanlah: “Dia-lah Allah, yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.” (Al-Ikhlas : 112)

[7] SIFAT KETUJUH : QUDRAT (قدرة - BERKUASA) lawannya ‘Ajzu (عجز - Lemah/Tidak mampu berbuat apa–apa)

Kekuasaan Allah SWT ke atas segala sesuatu itu adalah mutlak. Tidak ada batasnya dan tidak ada yang membatasi, baik terhadap zat-Nya sendiri maupun terhadap makhluk-Nya. Berbeza dengan kekuasaan manusia yang ada batasnya dan ada yang membatasi.

- Dalil Aqli sifat Qudrat :

Adanya tercipta alam semesta. Jika Allah tidak berkemampuan, nescaya Allah lemah (‘Ajzun), dan apabila Allah lemah, maka tidak akan mampu menciptakan makhluk sedikitpun.

- Dalil Naqli sifat Qudrat :

‎ إِنَّ اللهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

"Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu." (Al-Baqarah : 20)

[8] SIFAT KELAPAN : IRADAT (إرادة - BERKEHENDAK) lawannya Karahah (كراهه - Terpaksa).

Allah SWT menciptakan alam beserta isinya atas kehendak-Nya sendiri, tanpa ada paksaan dari pihak lain atau campur tangan dari sesiapa pun. Segala apa yang Allah SWT kehendaki, pasti terjadi. Begitu juga pada segala apa yang Allah SWT tidak kehendaki, pasti tidak akan terjadi.

Berbeza dengan kehendak atau kemahuan manusia. Setiap keinginan manusia jika tanpa disertai dengan kehendak Allah SWT, pasti keinginan itu tidak terwujud. Perkara ini menunjukkan bahawa manusia memiliki keterbatasan, sedangkan Allah SWT memiliki kehendak yang tidak terbatas.

- Dalil Aqli sifat Iradat :

Adanya alam semesta. Seandainya Allah tidak bersifat berkehendak, nescaya bersifat terpaksa (karahah), dan jika Allah bersifat terpaksa, maka Allah tidak akan disifati Qudrat (berkuasa). Maka dengan tidak mensifatkan Allah dengan sifat Qudrat (berkuasa) adalah mustahil. Jika Allah tidak berkuasa, ia akan mengakibatkan lemahnya Allah, sedangkan lemahnya Allah adalah mustahil kerana tidak akan mampu menciptakan makhluk sedikitpun.

- Dalil Naqli sifat Iradat :

‎إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيدُ

"Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki." (Hud :107)

[9] SIFAT KESEMBILAN : ILMU (علم - MAHA MENGETAHUI) lawannya Jahl (جهل - Bodoh).

Allah SWT memiliki pengetahuan / kepandaian yang sangat sempurna. Ilmu Allah SWT tidak terbatas dan tidak pula dibatasi. Allah SWT mengetahui segala sesuatu yang ada di alam semesta, baik yang tampak maupun yang ghaib, bahkan apa yang dirahsiakan didalam hati manusia sekali pun.

Bukti kesempurnaan ilmu Allah SWT adalah ibarat air laut yang dijadikan tinta untuk menulis kalimat-kalimat Allah SWT. Maka tidak akan habis tertulis kalimat-kalimat tersebut walaupun dengan jumlah air laut yang banyak itu.

Kita sering kagum atas kecerdasan dan ilmu yang dimiliki orang-orang pandai di dunia ini. Kita juga takjub akan keindahan dan kecanggihan tekhnologi yang diciptakan oleh manusia. Sedarkah kita bahawa ilmu tersebut hanyalah sebahagian kecil sahaja yang diberikan Allah SWT kepada kita?

- Dalil Aqli sifat Ilmu :

Seandainya Allah jahl (Bodoh) pasti Allah tidak berkehendak (Iradat).
Mustahil Allah tidak berkehendak (Iradat) kerana Allah akan jadi tidak berkuasa ('Ajzu). Mustahil jika Allah tidak disifati dengan sifat Berkuasa (Qudrat), kerana ia akan mengakibatkan Allah sebagai lemah. Sedangkan lemahnya Allah adalah perkara yang mustahil kerana jika Allah lemah, Allah tidak akan mampu mencipta sebarang makhluk.

- Dalil Naqli sifat Ilmu :

‎وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

"Dan dia maha mengetahui segala sesuatu." (Al Hadid : 3)

‎هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُم مَّا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan dia Maha mengetahui segala sesuatu”. (Al-Baqarah : 29).

[10] SIFAT KESEPULUH : HAYAT (حياة - HIDUP) lawannya Maut (الموت - Mati).

Hidupnya Allah tidak ada yang menghidupkannya melainkan hidup dengan zat-Nya sendiri kerana Allah Maha Sempurna, berbeza dengan makhluk yang diciptakan-Nya. Contohnya : Manusia perlu kepada perkara yang menghidupkan seperti keperluan kepada makanan, minuman, tidur, dan sebagainya. Akan tetapi hidupnya Allah SWT tidak memerlukan semua itu. Allah SWT hidup selama-lamanya, tidak akan mengalami kematian bahkan tidak pula rasa mengantuk.

- Dalil Aqli sifat Hayat

Seandainya Allah Maut (Mati), pasti Allah tidak Berkuasa (Qudrat), tidak Berkehendak (Iradat) dan tidak Maha Mengetahui (‘Ilmu), maka sifat Maut (Mati) bagi Allah adalah mustahil.

- Dalil Naqli sifat Hayat :

‎وَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَيِّ الَّذِي لَا يَمُوتُ

"Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup yang tidak mati." (Al-Furqan : 58)

‎اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ 

"Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya)." (Al-Baqarah : 255)

[11] SIFAT KESEBELAS : SAMA' (سمع - MENDENGAR) lawannya Shamam (الصمم - Tuli).

Allah SWT mendengar setiap suara yang ada di alam semesta ini. Tidak ada suara yang terlepas dari pendengaran Allah SWT walaupun suara itu lemah atau perlahan, seperti suara bisikan hati dan jiwa manusia. Pendengaran Allah SWT berbeza dengan pendengaran mahluk–Nya kerana tidak terhalang oleh suatu apapun, sedangkan pendengaran mahluk-Nya dibatasi ruang dan waktu.

- Dalil Aqli sifat Sama' :

Tidak masuk akal jika Allah tidak mendengar. Jika Allah tidak Maha Mendengar (Samaa'), maka sudah tentu Allah bukan Maha Mengetahui (Ilmu), sedangkan Allah jauh dari sifat kekurangan tersebut.

- Dalil Naqli sifat Sama' :

‎ وَاللهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

”Dan Allah-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (Al-Maidah :76)

‎وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ 

"dan Dia-lah yang Maha mendengar dan Melihat."(Asy-Syura :11)

[12] SIFAT KEDUA-BELAS : BASAR (بصر - MELIHAT) lawannya Al-Umyu (العمي - Buta).

Allah SWT melihat segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Penglihatan Allah bersifat mutlak, iaitu tidak dibatasi oleh jarak (jauh atau dekat) dan tidak dapat dihalangi oleh dinding (tipis atau tebal). Segala sesuatu yang ada di alam semesta ini, kecil maupun besar, sama ada boleh dilihat atau tidak boleh dilihat oleh manusia, pasti semuanya dilihat oleh Allah SWT.

- Dalil Aqli sifat Basar :

Ini adalah satu sifat yang tetap ada yang qadim lagi azali pada zat Allah Swt. Allah Swt wajib bersifat Maha Melihat (Basar) pada perkara yang dapat dilihat oleh manusia ataupun tidak, jauh atau dekat, terang atau gelap, zahir atau tersembunyi dan sebagainya. Dengan memahami sifat besar Allah SWT, hendaknya kita selalu berhati-hati dalam segala perbuatan kita. Mungkin kita boleh berbohong kepada manusia, akan tetapi kita tidak akan boleh berbohong kepada Allah SWT.

- Dalil Naqli sifat Basar :

‎وَاللهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

”Dan Allah maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (Al-Baqarah: 265)

[13] SIFAT KETIGA-BELAS : KALAM (كلام - BERBICARA/BERFIRMAN) lawannya Bukmu (البكم - Tidak berfirman/tidak boleh berbicara).

- Dalil Aqli sifat Kalam :

Bersifat Kalam memberi maksud bahawa Allah SWT berfirman dalam kitab-Nya yang diturunkan kepada para Nabi dan Rasul-Nya. Pembicaraan Allah SWT sudah tentu tidak sama dengan pembicaraan manusia kerana Allah SWT tidak ber-organ seperti lidah dan mulut yang mana dimiliki oleh manusia.

Allah SWT berbicara tanpa menggunakan alat-alat pembantu dalam bentuk apa pun kerana sifat kalam Allah SWT sangat sempurna. Sebagai bukti adalah adanya wahyu Allah SWT berupa Al-Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada para Rasul sebelum Nabi Muhammad SAW.

- Dalil Naqli sifat Kalam :

‎ وَكَلَّمَ اللَّهُ مُوسَى تَكْلِيمًا 

”Dan Allah berkata kepada Musa dengan satu perkataan yang jelas” (An-Nisa’ :164)

‎وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ أَن يُكَلِّمَهُ اللهُ إِلَّا وَحْيًا أَوْ مِن وَرَاءِ حِجَابٍ أَوْ يُرْسِلَ رَسُولًا فَيُوحِيَ بِإِذْنِهِ مَا يَشَاءُ إِنَّهُ عَلِيٌّ حَكِيمٌ

"Dan tidak mungkin bagi seorang manusia pun bahawa Allah berkata-kata dengan dia kecuali wahyu atau di belakang tabir atau dengan mengutus seorang utusan lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki . Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana." (Asy-Syura : 51)

Oleh kerana itu, kita sebagai hamba Allah SWT hendaknya membiasakan diri mengucapkan kalimat-kalimat tayyibah (kata-kata yang mulia) seperti ketika kita berbuat salah, maka segeralah membaca istighfar.

[14] SIFAT KEEMPAT-BELAS : KAUNUHU QADIRAN (كونه قادرا - KeadaanNya Yang Berkuasa) lawannya Kaunuhu 'Ajizan (كونه عاجزا - KeadaanNya yang lemah)

- Dalil Aqli sifat Kaunuhu Qadiran:

Ini adalah sifat wajib bagi Allah kerana adanya sifat Qudrat (berkuasa) pada zat Allah. Sifat Kaunuhu Qadiran berlainan dari sifat Qudrat kerana Qudrat bererti Allah SWT berkuasa sedangkan sifat Kaunuhu Qadiran adalah sifat yang memperihalkan adanya Qudrat (kuasa) Allah itu pada zat Allah. Lawannya ialah Kaunuhu 'Ajizan yang memberi maksud keadanNya yang lemah. Mustahil Allah bersifat dengan keadaan yang lemah.

- Dalil Naqli sifat Kaunuhu Qadiran :

‎إِنَّ اللهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

“Sesungguhnya Alllah berkuasa atas segala sesuatu“ (Al-Baqarah :20).

[15] SIFAT KELIMA-BELAS : KAUNUHU MURIDAN (كونه مريدا - KeadaanNya Yang
Menghendaki dan menentukan tiap-tiap sesuatu) lawannya Kaunuhu Mukrahan (كونه مكرها - KeadaanNya yang terpaksa)

- Dalil Aqli sifat Kaunuhu Muridan :

Keadaan Allah SWT yang berkehendak adalah sifat wajib kerana adanya sifat Iradat (berkehendak) bagi zat Allah. Lawannya adalah Kaunuhu Mukrahan yang membawa erti keadaan Allah yang terpaksa. Mustahil keadaan Allah itu terpaksa kerana wujudnya sifat Allah SWT yang berkehendak. Contoh : Allah SWT berkehendak atas nasib dan takdir manusia.

- Dalil Naqli sifat Kaunuhu Muridan :

‎إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيدُ

“Sesungguhnya Tuhanmu Maha Melaksanakan apa yang Dia kehendaki“ (Hud :107)

[16] SIFAT KEENAM-BELAS : KAUNUHU 'ALIMAN (كونه عالما - KeadaanNya Yang Mengetahui akan Tiap-tiap sesuatu) lawannya Kaunuhu Jahilan (كونه جاهلا - KeadaanNya yang bodoh)

- Dalil Aqli sifat Kaunuhu 'Aliman :

Keadaan Allah SWT yang mengetahui segala hal yang telah terjadi mahupun yang belum terjadi, Allah juga mengetahui isi hati dan fikiran manusia.

- Dalil Naqli sifat Kaunuhu 'Aliman :

‎وَاللهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

“Dan Alllah Maha Mengetahui sesuatu“ (An Nisa’ :176)

[17] SIFAT KETUJUH-BELAS : KAUNUHU HAYYAN (كونه حيا - KeadaanNya Yang Hidup) lawannya Kaunuhu Mayitan (كونه ميتا - KeadaanNya yang mati)

- Dalil Aqli sifat Kaunuhu Hayyan :

Allah adalah Zat Yang Hidup, Allah tidak akan pernah mati, tidak akan pernah tidur ataupun lengah.

- Dalil Naqli sifat Kaunuhu Hayyan :

‎وَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَيِّ الَّذِي لَا يَمُوتُ

“Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup kekal dan yang tidak mati“ (Al-Furqan :58)

[18] SIFAT KELAPAN-BELAS : KAUNUHU SAMI'AN (كونه سميعا - KeadaanNya Yang Mendengar) lawannya Kaunuhu Asamma (كونه أصم - KeadaanNya yang pekak)

- Dalil Aqli sifat Kaunuhu Sami'an :

Allah mendengar pembicaraan manusia, permintaan atau doa hambaNya.

- Dalil Naqli sifat Kaunuhu Sami'an :

‎ وَاللهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

“Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui“ (Al-Baqarah : 256).

[19] SIFAT KESEMBILAN-BELAS : KAUNUHU BASIRAN (كونه بصيرا -  KeadaanNya Yang Melihat akan tiap-tiap yang Maujudat, benda yang ada) lawannya Kaunuhu A'ma ( كونه أعمى - KeadaanNya yang buta)

- Dalil Aqli sifat Kaunuhu Basiran :

Allah melihat gerak-gerik kita. Oleh kerana itu, hendaknya kita selalu berbuat baik.

- Dalil Naqli sifat Kaunuhu Basiran :

‎وَاللهُ بَصِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

“Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan“ (Al-Hujurat :18)

[20] SIFAT KEDUA-PULUH : KAUNUHU MUTAKALLIMAN (كونه متكلما - KeadaanNya Yang Berbicara) lawannya Kaunuhu Abkam (كونه أبكم - KeadaanNya yang bisu)

- Dalil Aqli sifat Kaunuhu Mutakalliman :

Allah tidak bisu. Allah berbicara atau berfirman melalui ayat-ayat Al-Quran. Bila Al-Quran menjadi pedoman hidup kita, maka kita telah patuh dan tunduk terhadap Allah swt.

- Dalil Naqli sifat Kaunuhu Mutakalliman :

‎وَلَمَّا جَاءَ مُوسَىٰ لِمِيقَاتِنَا وَكَلَّمَهُ رَبُّهُ قَالَ رَبِّ أَرِنِي أَنظُرْ إِلَيْكَ

"Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, berkatalah Musa: "Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau"
(al-A'raf : 143)

MAKLUMAT PENTING:
“Perlu diketahui bahawa Ahl al-Sunnah Wa al-Jama`ah tidak membataskan sifat-sifat Allah kepada dua puluh kerana sifat dua puluh itu adalah sifat Zat Allah yang menjadi syarat ketuhanan. Sedangkan sifat-sifat Allah yang lain adalah sifat af'al (sifat yang berkaitan perbuatan) Allah ta`ala. Dan sifat-sifat af'al Allah itu jumlahnya banyak serta tidak terbatas.”
Wallahu a'lam. Harap sebarkan.

Rabu, 21 Ogos 2019

12 KHALIFAH SYAIKH AHMAD AT-TIJANI

Saikhut-thoriqoh , Dzurriyah Wa Khulafaus Syaikhul Akbar Syaikh Ahmad At-tijani
1. Syaikhul Akbar Imam Al-Qutbul Maktum Wal Barzakhul Makhtum Wal Khotmu Al Muhammadiyul ma'lum Al-Imam Sidi Ahmad bin Muhammad At-tijani Al-hasani Radhiyallahu 'Anhu #Syaikhut_wa_Muassis_Thoriqoh  ( dari 1782 M - 1815 M ).
2. Al-Khalifah Sidi Muhammad Al-Kabir (Al-Ghireesii ) putra Syaikh Ahmad At-tijani (1) menjadi Khalifah (1815 M - 1823 M).
3. Al-Khalifah Sidi Muhammad Al Habib putra Syaikh Ahmad At-tijani (2) menjadi Khalifah (1823 M - 1853 M) dan mengalami masa Fathrah Wishoyah dari tahun (1853 M - 1865 M) selama 12 tahun .
4. Al-Kholifah Sidi Ahmad Ammar bin Sidi Muhammad Al-Habib menjadi Al-Khalifah (1865 M - 1897 M)
5. Al-Khalifah Sidi Maulaya Al-Basyir bin Sidi Muhammad Al Habib menjadi Khalifah (1897 M - 1911 M)
6. Al-Khalifah Sidi 'Allal bin Sidi Ahmad Ammar menjadi Khalifah (1911 M - 1920 M)
7. Al-Khalifah Sidi Muhammad Al Kabir bin Sidi Maulaya Al-Basyir menjadi Khalifah (1920 M - 1932 M)
8. Al-Khalifah Sidi Mahmud bin Sidi Maulaya Al-Basyir menjadi Khalifah (1932 M - 1934 M)
9. Al-Khalifah Sidi At-thoyyib bin Sidi 'Allal  menjabat sebagai Khalifah AMM THORIQOH TIJANIYAH terlama (1934 M -1976 M)
10. Al-Khalifah Sidi 'Ali bin Sidi Mahmud menjabat Khalifah (1977 M - 1990 M)
11. Al-Khalifah Sidi Abdul Jabbar bin Sidi Muhammad Al Bhudaali menjadi Al-Khalifah ( 1990 M - 2005 M)
12. Al-Khalifah Sidi Mahammad bin Sidi Mahmud menjabat sebagai Khalifah (2005 M - 2010)
13. Khalifah Amm Thoriqoh Tijaniyah se-dunia yakni Khalifah ke (12) Imam Syarif Al-Arif Billah Syaikh Ali Bal Aarabiy At-tijani
Bin Sidi Muhammad bin Sidi Ammar bin Sidi 'Allal bin Sidi Syarif Ahmad Ammar bin Khalifah Sidi Mahammad Al-Habib bin Syaikhul akbar Wali Khatam Al Qutub Al Maktum Syaikh Ahmad At-tijani Al-Hasani
Beliau  menjabat Khalifah dan dibaiat setelah hari ke 42 setelah wafatnya Khalifah ke 11 yakni Al-Khalifah Sidi Mahammad ( 2010 - sampai Allah SWT menghendaki )

Semoga Allah memberikan keberkahan kepada kita dengan mengenal para Khulafaus Syaikh ...

Subscribe channel YouTube PP ABUL FAYDH AHMAD AT-TIJANI AL-ISLAMIY LUMAJANG
https://youtu.be/H9wqk9cXccg
...

Sabtu, 17 Ogos 2019

SIBUKKAN DIRIMU DENGAN SHOLAWAT FATIH

#FAIDLOH #TIJANIYAH

#SIBUKKAN #DIRIMU #DENGAN #SHOLAWAT #FATIH

*بِسٔمِ اللّٰهِ الرَّحٔمٰنِ الرَّحِئمِ ،الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ ، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞ الفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ ۞ وَالخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ ۞ نَاصِرِ الحَقِّ بِالحَقِّ ۞ وَالهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ المُسْتَقِيمِ ۞ وَعَلَى آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيمِ ۩*

Al Qutb Al Maktum As Syekh Ahmad bin Muhammad At Tijany rodliyallahu 'anhu berkata dalam sebuah risalah yang beliau tujukan pada sebagian ashhabnya :

Kemudian sesungguhnya engkau telah memohon padaku agar aku memberimu izin dalam menambah dzikir-dzikir lain selain wirid wajib. Maka ketahuilah bahwa aku telah mengijazahkan padamu semua dzikir-dzikir, asma, ayat-ayat dan do'a-do'a yang kau kehendaki menurut cara yang kau kehendaki kecuali wirid-wirid para masyaikh yang wajib dibaca ketika masuk dalam thoriqoh mereka, maka tidak ada izin bagimu untuk membaca wirid-wirid tersebut...

Ketahuilah bahwa semua dzikir, sholawat dan berbagai macam do'a yang kau baca, seandainya engkau bertawajjuh dengan semua dzikir, sholawat dan do'a tersebut seratus ribu tahun, setiap hari engkau baca seratus ribu kali, dan semua pahala dzikir, sholawat dan do'a tersebut tidak akan bisa mencapai pahala satu kali sholawat fatih lima ughliq...
Jika engkau ingin memberikan manfaat pada dirimu diakhirat, maka sibukkanlah dirimu membaca sholawat fatih menurut kadar kemampuanmu. Karena sholawat fatih adalah simpanan Allah swt yang terbesar untuk orang yang membacanya. Dan semua dzikir yang ingin kau baca selain wirid wajib, maka tambahkanlah pada dzikir tersebut sholawat fatih sebagai tambahan atas wirid tersebut. Sungguh aku benar-benar telah memberikan nasehat padamu...

*(JAWAHIRUL MA'ANI)*

*الله يقبل علينا وعليكم بمحض فضله ورضاه*
=============================

#AchmadSomadyAroby
#Jatibarangbrebes #sabtu170819 #17dzulhijjah40 #267

Isnin, 12 Ogos 2019

Kaedah Sembelihan Menurut Islam

Kaedah Sembelihan Menurut Islam

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـنِ الرَّحِيمِ


Konsep sembelihan dalam Islam atau Zabiha telah meletakkan garis panduan dalam penyembelihan haiwan dengan baik dan teliti. Pengetahuan mendalam mengenai kaedah penyembelihan yang mengikut syariat amat penting kerana ia berkait rapat dengan faktor kerohanian dan kesihatan.

Islam adalah agama ‘Rahmat – Kasih Sayang’ untuk seluruh manusia bahkan kepada haiwan. Islam sangat berhemah dalam penyembelihan binatang ternakan.

.

Sembelihan ialah mematikan binatang dan menghalalkan dagingnya. Sembelihan menurut bahasa ialah ‘Thayyib‘ iaitu mengelokkan. Pengertian kedua adalah ‘Tatmim’ membawa maksud menyempurnaan iaitu menyempurnakan apa yang diharuskan dengan cara sembelihan.

.

Sembelihan adalah salah satu cara untuk mematikan atau menghilangkan nyawa binatang yang halal dimakan dengan memutuskan urat halkum dan urat marih dengan menggunakan alat yang tajam dengan niat kerana Allah.

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:Diharamkan kepada kamu (memakan) bangkai (binatang yang tidak disembelih), dan darah (yang keluar mengalir), dan daging babi (termasuk semuanya), dan binatang-binatang yang disembelih kerana yang lain dari Allah, dan yang mati tercekik, dan yang mati dipukul, dan yang mati jatuh dari tempat yang tinggi, dan yang mati ditanduk, dan yang mati dimakan binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih (sebelum habis nyawanya), dan yang disembelih atas berhala.”   (Surah Al-Maidah: 3)

.

Hukum sembelihan adalah wajib dan binatang yang mati tanpa disembelih adalah dianggap bangkai, najis dan haram dimakan. Allah SWT berfirman“Dihalalkan bagi kamu segala yang baik-baik”.  (Surah Al-Maidah: 4)

.

.

A.    Rukun Sembelihan

Ijma’ para fuqaha mengatakan rukun sembelihat terhadap binatang terbahagi kepada 4:

1. Penyembelih
2. Binatang sembelihan
3. Alat untuk menyembelih
4. Keadaan (tempat / perbuatan) sembelihan.

.

.

B.    Syarat-Syarat Sembelihan

.

1) Orang yang menyembelih

a) Hendaklah beragama Islam atau Ahli Kitab (Kitabiyah).
b) Baligh; tidak sah jika kanak-kanak.
c) berakal; tidak sah jika orang gila
d) Tidak dalam ihram haji atau umrah
e) Dengan sengaja membaca Basmalah.

.

Firman Allah SWT: “Maka makanlah haiwan (yang halal) yang disebut nama Allah ketika menyembelihnya, jika kamu beriman kepada ayat-ayatnya”  (Surah al-An’aam, ayat 118).

.

.

2) Binatang Yang Disembelih

a) Binatang yang halal dimakan
b) binatang itu masih hidup
c) Mati dengan sekali sembelihan
d) wajib putus urat pernafasan (urat merih) dan urat tempat lalu makanan (halkum).

.

.

3) Alat Sembelihan

a) Mestilah alat yang tajam seperti pisau
b) Dibolehkan dari besi (logam), kayu, buluh, kaca, batu atau alat-alat lain yang ditajamkan.
c) Tidak termasuk gigi, tulang dan kuku.

.

Sabda Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam dari Rafi’ ibnu khadij Radhiallahu ‘anhu“Apa-apa yang dapat mengalirkan darah serta disebut nama Allah padanya (waktu menyembelih), maka boleh kamu makan, kecuali gigi dan kuku, dan aku akan khabarkan kepada kamu sedemikian itu, (kerana) gigi adalah tulang dan kuku adalah pisau orang Habsyah.”  (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim)

.

Sabda Nabi Shallallahu alaihi Wasallam: “Sesungguhnya Allah mewajibkan untuk berbuat baik kepada sesuatu. Oleh itu jika kamu membunuh, maka perbaikilah cara membunuhnya, dan apabila kamu menyembelih maka perbaikilah cara menyembelihnya dan tajamkanlah pisaunya serta selesakanlah haiwan sembelihannya itu” (Hadis riwayat Muslim).

.

.

4) Tempat Sembelihan

Terdapat 2 keadaan penyembelihan iaitu penyembelihan ke atas binatang yang berkuasa keatasnya dan penyembelihan ke atas binatang yang tidak berkuasa ke atasnya.

.

a)  Penyembelihan ke atas binatang yang berkuasa (menangkap & menyembelih) ke atasnya.

Wajib memutuskan dengan sempurna urat HALKUM dan urat MARIH. (Halkum ialah tempat salur nafas pernafasan dan marih pula tempat salur makan dan minum.)

.

b)  Penyembelihan ke atas binatang yang tidak berkuasa ke atasnya.

Binatang yang sukar ditangkap (buruan) atau binatang yang tidak dapat disembelih pada lehernya seperti sembelihan biasa seperti binatang yang terjatuh ke dalam perigi dan sukar dikeluarkan. Memadai dengan melukakan mana-mana bahagian pada tubuhnya hingga mampu menyebabkan mati.

.

Mazhab Syafi’e berpendapat hanya diwajibkan untuk memutuskan dua jenis urat iaitu urat halkum dan urat marih sahaja. Namun sunathukumnya memutuskan 2 urat(salur) darah yang berada di kanan dan kiri leher binatang yang disembelih bagi mempercepatkan kematian.

.

.


Gambarajah kedudukan URAT HALKUM (salur makan) dan URAT MARIH (salur nafas) bagi haiwan sembelihan.

.

Keratan rentas leher binatang sembelihan.

Jelas kelihatan 2 salur makan dan salur pernafasan di tengah-tengah leher. Kawasan yang berwarna merah pula adalah salur yang membawa darah dari jantung ke otak.

.

.

Gambarajah dalaman leher seekor ayam.


.

.

Keadaan ketika sembelihan dijalankan

.

.

Gambarajah dalaman leher seekor lembu

.

.

Keadaan ketika sembelihan dijalankan

.

.

C.  Syarat Sah Sembelihan

1. Sembelihan dilakukan dengan niat menyembelih
2. Sembelihan dilakukan kerana Allah bukan kerana sesuatu yang lain seperti untuk disembah kepada jembalang dan sebagainya.
3. Putus urat halkum (saluran penafasan) dan urat marih (saluran marih)
4. Binatang tersebut halal dimakan dan masih hidup
5. Binatang tersebut mati dengan sekali sembelihan
6. Disembelih oleh orang Islam
7. Menggunakan alat yang tajam selain daripada kuku, gigi dan tulang
8. Binatang itu mati disembelih bukan kerana yang lain seperti mati terjut atau terjatuh dalam perigi ketika disembelih. 

.

.

D.  Sunat Sembelihan

1. Membaca Bismillah
2. Berselawat ke atas nabi
3. Mengadap kiblat
4. Membaringkan binatang di rusuk kiri semasa menyembelih
5. Menyembelih di pangkal leher binatang
6. Memutuskan kedua-dua urat yang terletak di kiri dan kanan leher supaya binatang cepat mati.
7. Melakukan sembelihan pada waktu siang.
8. Menggunakan alat sembelihan yang paling tajam.

 .

.

E.  Makruh Sembelihan

Menggunakan alat yang tumpul


Menampakkan alat sembelihan kepada binatang


Mematahkan leher binatang sebelum nyawanya hilang


Tidak menyebut nama Allah


Tidak menghalakan binatang ke arah kiblat


Melakukan sembelihan di hadapan binatang lain yang akan disembelih.


Jika putus tengkok atau leher ayam, tidak membatalkan syarat atau rukun sembelihan. Walaubagaimanapun perlu dilihat pula dari segi lain iaitu penyembelih itu berdosa jika dia sengaja memutuskan leher ayam tersebut yang boleh dikira melakukan satu kezaliman kepada ayam tersebut.

.

.

F.  Cara Penyembelihan.

Disyaratkan penyembelihan itu:

1.  Memotong seluruh halqum(saluran nafas) dan seluruh marih(saluran makanan dan minuman).

2.  Niat untuk menyembelih ketika melakukan penyembelihan.

3.  Jika seseorang memegang pisau di tangannya dan terlepas pisau itu daripada tangannya, lalu terkena leher binatang dan terputus seluruh halqum dan marihnya, tidaklah dikira sebagai penyembelihan, kerana tidak ada niat untuk melakukan penyembelihan, maka tidak halal memakan daging binatang tersebut.

4.  Hendaklah binatang itu mati semata-mata disebabkan oleh penyembelihan (tidak dilakukan satu perbuatan lain yang boleh membawa maut kepada binatang itu ketika disembelih).

.

Apabila telah cukup segala rukun-rukun dan syarat-syarat penyembelihan yang tersebut, maka halal binatang itu, kecuali sembelihan yang dimaksudkan kepada selain Allah atau disebutkan sewaktu menyembelihnya selain nama Allah, walaupun sembelihan itu mencukupi segala rukun-rukun dan syarat-syarat yang telah disebutkan.

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:“Sesungguhnya Allah mengharamkan ke atas kamu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan apa yang disembelih dengan menyebut selain nama Allah.”  (Surah Al-Nahl: 115)

.

.

G. Hikmah Sembelihan

1.  Boleh mematikan binatang dengan cara yang cepat dan selamat.
2.  Dapat mengeluarkan darah dan membersihkan daging darinya bagi menghindarkan penyakit.
3.  Memastikan daging bersih dan bermutu.
4.  Sebagai tanda penghormatan kepada makhluk-makhluk lain ciptaan Allah.
5.  Membezakan antara daging halal dan haram.
6.  Binatang yang disembelih tidak terseksa berbanding dengan cara lain.

.

Wallahua’lam bish showab

Sumber : shofiulqalbi

Khamis, 8 Ogos 2019

Bahagia atau celaka

Seorang pemuda datang berjumpa seorang Aarif billah..seorang wali Allah dan berkata kepadanya:"Wahai tuan guru wahai sheikh..katakan kepada saya bagaimana caranya untuk saya ketahui bahawa tertulis sebagai seorang yang bahagia atau celaka"?
Maka berkatalah al-Aarif billah wali Allah tadi:"Wahai anakku...alamat yang membezakan antara seorang yang bahagia atau seorang celaka ialah selawat ke atas nabi SAW."
Lalu lihatlah pada dirimu jika kamu sentiasa berterusan menyebut selawat atas nabi SAW, ketahuilah bahawa sesungguhnya kamu tergolong sebagai golongan yang bahagia di dua negeri dunia juga akhirat, namun jika selawat ke atas nabi itu tidak wujud dalam dirimu maka beringatlah dan berhatilah sepenuhnya bahawa kamu akan menjadi seorang yang celaka tanpa kamu menyedarinya".
Bertanya lagi anak murid itu:"Apa dalil daripada al-Quran yang menjadi bukti kebenaran kata-kata tuan guru itu?"
Jawab tuan guru:" Dalilnya jelas pada firman Allah dalam ayat bermaksud(Sesungguhnya Allah dan para malaikatNYA sentiasa berselawat ke atas nabi Muhammad).Mustahil mereka yang celaka bersama bersepakat bersekongkol dengan Allah pada sesuatu perkara pun...sedangkan mereka yang bahagia bersama bersekutu bersekongkol dengan Allah dan para malaikat pada bab kebahagian yang agung iaitu berselawat ke atas nabi SAW."
"Apakah ertinya sentiasa berterusan berselawat ke atas nabi pada sisi tuan guru?"Tanya si pemuda lagi.Jawab tuan guru:" Bahawa kamu sentiasa menyebut berulangkali menyebut selawat ke atas nabi pada setiap malammu.Namun begitu ada perbezaannya di antara orang bahagia dengan orang paling bahagia..Adapun ORANG YANG BAHAGIA itu ialah orang yang sentiasa menjadikan setiap harinya tidak sunyi dan terlepas daripada berselawat ke atas nabi...sedangkan ORANG YANG LEBIH BAHAGIA itu ialah orang di mana selawat ke atas nabi itu sudah sebati dalam dirinya menjadi makanan minumannya..menjadi fikirannya..menjadi keutamaannya..menjadi nafas yang dihembusnya.....""

اللهم صل على سيدنا محمد الفاتح لما اغلق والخاتم لما سبق ناصر الحق بالحق والهادي الى صراطك المستقيم وعلى اله حق قدره ومقداره العظيم

Cpf

Rabu, 7 Ogos 2019

Banyakkan Berselawat

Ummat islam kena memperbanyakan berselawat keatas Sayidina Nabi SAW. Akhir zaman ini terlalu banyak fitnah yang lahir dari musuh2 islam. Anak2 juga perlu diperintahkan utk berselawat sebanyak2nya. Sebelum sampainya masa Dajjal berkunjung tiba, tentera2nya terlebih dahulu akan menjalankan misi2 membuat jalan penaklukan. Fitnah yang datang begitu hebat akhir2 ini memberi petanda awal hati2 orang tergelincir kedalam fitnah ini hatinya akan mati.

Selawat adalah zikir yang akan menghidupkan hati2 yang mati. Memperbanyakan Selawat akan membuka pintu hati dan menyelamatkan hati dari terus mati. Tidakkah khusyuk dalam solat itu merupakan perkara yang akan diangkat dari ummat akhir zaman? Terangkatnya khusyuk kerana hati yang mati.

Dalam keadaan kehidupan yang gawat dengan fitnah ini, memperbanyakan Selawat keatas Sayidina Nabi SAW akan menjadi benteng hati dan keimanan. Usah hairan kenapa Qaseedah (puji2an keatas Sayidina Nabi SAW dengan berselawat) menjadi riadah kebanyakan ulama2, kerana inilah cara untuk menghidupkan kembali hati2 yang sentiasa dipanah oleh racun2 fitnah tentera2 Dajjal.

Selawat akan menjadi pembimbing bagi hati dan diri disamping menyinarkan nurani. Ianya merawat dan membersihkan hati. Bagi mereka yang tidak berkesempatan mencari guru kerana terlalu sibuk dengan pekerjaan, berselawatlah sebanyak yang mungkin jika berkesempatan, kerana hidup memerlukan guru utk hidup. Fitnah yang datang bagi orang yang tidak mempunyi guru terlebih besar, kerana diri diri seumpam Domba yang terpisah dari kumpulannya, hanya menanti masa untuk dilahap oleh Sang Serigala.

Perintahkanlah anak2 utk memperbanyakan Selawat keatas Sayidina Nabi SAW kerana kasihan, anak2 ini terpaksa mengharungi detik2 yang lebih mencabar dan kritikal pada masa akan datang. Jika sekarang pun ummat islam telah berpecah belah dan lemah akibat panahan fitnah musuh2 islam dan tentera Dajjal; apatah lagi pada masa akan datang yang mana Dajjal akan datang dan pada ketika itu, tak dpt tidak manusia kebanyakannya akan tergelincir memasuki wilayah Dajjal.

Akhir zaman, hanya golongan yang memperbanyakan selawat sahaja yang akan mampu utk bersatu dan tidak berpecah belah, dan mereka berkumpul bersama dalam jemaah membentuk kekuatan utk keselamatan dan kesejahteraan.

Dan yang masih lalai utk memperbanyakan Selawat, maka mereka seumpama kelkatu yang berterbangan mencari cahaya api, membenamkan diri kedalam jurang bahaya api (fitnah).

Ketahuilah perintah Allah Taala dalam Al Quran bagi memperbanyakan Selawat secara khusus utk ummat akhir zaman dengan persaksian keimanan mereka, "Sesungguhnya Allah dan para malaikatNya sentiasa berselawat keatas Nabi (Sayidina Muhammad SAW), wahai ORANG2 BERIMAN...). Dan nyatalah salah satu sifat bagi org2 yang beriman itu dalam memberbanyakan Selawat keatas Sayidina Nabi SAW. Kerana pada memperbanyakan Selawat keatas Sayidina Nabi SAW itu terkandung pelbagai rahsia2 utk orang yang beriman.

Akhir zaman dan Dajjal tidak akan dapat dipisahkan. Persiapkan ahli keluarga utk berhadapan dengan zaman ini seharusnya diambil berat. Ummat islam seharusnya mencari guru yang mursyid bagi keselamatan, dan sekiranya tidak mampu, maka perbanyakanlah berselawat.

Akhir zaman, dunia ini adalah syurga bagi Dajjal dan neraka bagi orang yang beriman. Bunga2 keadaan ini telah pun jelas kelihatan. Bagi sesiapa yang memilih islam sebagai jalan pegangan kehidupan, maka bagi dirinya satu ujian yang berat, penuh dengan kutukan, cacian, makian, carutan, ugutan, siksaan, kezaliman, bahkan pembunuhan. Bagi sesiapa yang memilih syurga Dajjal utk hidup, maka hidupnya penuh keseronokan, pujian, sanjungan, kemewahan, kekayaan.

Sesiapa yang memilih jalan keselamatan yakni islam, carilah guru yang mursyid dan awliya lillah, serahkan diri utk dibimbing, dan berserah dirilah kepada Allah. Sesungguhnya guru yang mursyid akan menguruskan kehidupan.

Sesiapa yang tidak berkeupayaan mencari guru yang mursyid, pilihlah jalan utk memperbanyakan selawat, kerana syurga Dajjal sentiasa dihiasi anak anak panah fitnah yang merosakan dan membinasakan, dan jadilah pemerhati yang tidak redha atas keburukan yang berlaku, itu lebih baik daripada terlibat membantu tentera Dajjal dalam membuat kerosakan.

Wallahu a'lam.

Selawat al Fateh - bagi mereka yang ingin mengamalkan membacanya. Mudah2an ahli keluarga kita dan zuriat2 kita akan sentiasa dipelihara oleh Allah Taala.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞ الفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ ۞ وَالخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ ۞ نَاصِرِ الحَقِّ بِالحَقِّ ۞ وَالهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ المُسْتَقِيمِ ۞ وَعَلَى آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيمِ ۩

Via Sidi Nazrul

Isnin, 5 Ogos 2019

KEMULIAAN SYUKUR

#FAIDLOH #TIJANIYAH

KEMULIAAN SYUKUR

*بِسٔمِ اللّٰهِ الرَّحٔمٰنِ الرَّحِئمِ ،الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ ، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞ الفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ ۞ وَالخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ ۞ نَاصِرِ الحَقِّ بِالحَقِّ ۞ وَالهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ المُسْتَقِيمِ ۞ وَعَلَى آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيمِ ۩*

"... و كل وعد في كلام الله تجده مقرونا بالمشيئة إلا الشكر ، فقال تعالى ( لئن شكرتم لازيدنكم ) . و اكّده بلام القسم و نون التوكيد . و يقول لنا عندما يتلو الآية : هذه اللام هنا للقسم ؟ كانه يستفهمنا . فنقول له : نعم . و يقول : انظر كيف قدّم الله الشكر على الإيمان إعتناءا بشانه . فقال ( ما يفعل الله بعذابكم إن شكرتم و آمنتم ) "

Al Qutb Al Maktum Sayyiduna As Syekh Ahmad bin Muhammad At Tijany rodliyallahu 'anhu berkata :

Setiap janji dalam kitab Allah swt, engkau akan menemukannya dibarengi dengan kata masyiah(jika Allah swt menghendaki) kecuali syukur. Allah swt telah berfirman :

لئنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيْدَنّكُمْ...

Dalam ayat ini Allah swt memperkuat dan mempertegasnya dengan lam qosm(sumpah) dan nun taukid.
=============================
Syekh Ahmad At Tijany rodliyallahu 'anhu berkata pada kami ketika beliau membaca ayat ini : Lam disini ini adalah lam qosm? Seakan-akan beliau bertanya pada kami. Kami lalu menjawab : Ya.
Beliau berkata : Perhatikan baik-baik bagaimana Allah swt mendahulukan kata syukur atas kata iman sebagai bentuk perhatian-NYA pada syukur. Allah swt berfirman :

مَا يَفْعَلُ اللَّهُ بِعَذَابِكُمْ إِنْ شَكَرْتُمْ وَآمَنْتُمْ ۚ وَكَانَ اللَّهُ شَاكِرًا عَلِيمًا

Allah tidak akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman. Dan Allah Maha Mensyukuri, Maha Mengetahui.

-Surat An-Nisa', Ayat 147

Sumber :
*(KITAB JAWAHIRUL MA'ANI)*

*الله يقبل علينا وعليكم بمحض فضله ورضاه*
=============================

#AchmadSomadyAroby
#Jatibarangbrebes #senin040819 #05dzulhijjah40 #264

FAIDLOH TIJANIYAH

Ahad, 4 Ogos 2019

مُختصر أوراد السادة التجانية

✳❇✳ مُختصر أوراد السادة التجانية ❇✳❇

...   ✳ وأما كيفيّتُه

فبعد الإتيان بالنيّة ، يقول الذّاكر مُسْمِعًا نفسه فقط ( ولا بد من إسماع النفس ولا يجزئ إمراره على القلب من غير تحريك لسان )

* أَعُوذُ بِاللهِ مَنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيمِ الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِينَ الرَّحْمَانِ الرَّحِيمِ مَلِكِ يَوْمِ الدِّينِ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ إهْدِنَا الصِّرَاطَ المُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الذِّينَ أَنْعَمْتَ عَلَيهِمْ غَيرِ المَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ ولآ الضَّآلِّين     آمِين

* أعوذ بالله من الشّيطان الرّجيم  " ومَا تُقَدِّمُوا لأَنْفُسِكُمْ مِنْ خَيْرٍ  تَجِدُوهُ عِنْدَ اللهِ هُوَ خَيْرَا وأَعْظَمَ أَجْرًا واسْتَغْفِرُوا الله " لَبَيَّكَ اللَّهُمَّ رَبِّي وَسَعْدَيْكَ والخَيْرُ كُلُّهُ بِيَدَيْكَ وهَا أَنَا عَبْدُكَ الضَّعِيفُ الذَّلِيلُ الحَقِيرُ قَائِمٌ لَكَ بَيْنَ يَدَيْكَ أَقُولُ مُسْتَعِينًا بِحَوْلِكَ وَقُوَّتِكَ إمْتِثَالاً لِأَمْرِكَ و تَعْظِيمًا
أستغفرُ اللهَ ................................. 100 مرة

* سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ العِزَةِ عَمَّا يَصِفُونَ وسَلاَمٌ عَلَى المُرْسَلِينَ و الحَمْدُ لله رَبِّ العَالَمِينَ

* أعوذ بالله من الشَّيطان الرّجيم " إنَّ الله ومَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَبِيِّ يَا أَيُّهَا الذِّينَ  آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا " لَبَيَّكَ اللَّهُمَّ رَبِّي وَسَعْدَيْكَ والخَيْرُ كُلُّهُ بِيَدَيْكَ وهَا أَنَا عَبْدُكَ الضَّعِيفُ الذَّلِيلُ الحَقِيرُ قَاِئمٌ لَكَ بَيْنَ يَدَيْكَ أَقُولُ مُسْتَعِينًا بِحَوْلِكَ وَقُوَّتِكَ إمْتِثَالاً لِأَمْرِكَ و تَعْظِيمًا وإجْلَالًا لَكَ ولِرَسُولِكَ صَلَّي الله عَلَيْهِ و سَلَّمَ

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحمّدٍن الفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ والخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ نَاصِرِ الحَقِّ بِالحَقِّ والهَادِي إلَى صِرَاطِكَ المُسْتَقِيمِ وعَلَى آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ ومِقْدَارِهِ          العَظِيمِ .......................................100 مرّة

* سُبْحَانَ ربِّك ربِّ العِزَّةِ عمَّا يَصِفُون وسَلامٌ على المُرْسَلِين والحمْدُ لله ربِّ العَالَمِين

* أَعُوذُ بِالله مِنْ الشَّيْطانِ الرَّجِيم " فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ واشْكُرُوا لِي ولاَ تَكْفُرُونَ " لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ رَبِّي وسَعْدَيْكَ والخَيْرُ كُلُّهُ بِيَدَيْكَ وهَا أَنَا عَبْدُكَ الضَّعِيفُ الذَّلِيلُ الحَقِيرُ قَائِمٌ لَكَ بَيْنَ يَدَيْكَ أَقُولُ مُسْتَعِينًا بِحَوْلِكَ وَقُوَّتِكَ مُخْلِصًا لَكَ مِنْ قَلْبِي بِمَا أَلْهَمْتَنِي إلَيْهِ بِسَابِقِ فَضْلِكَ ومِنَّتِكَ ذَاكِرًا لَكَ إمْتِثَالاً لِأَمْرِكَ وتَعْظِيمَا وإجْلاَلاً لَكَ                                                  
لآ إلَهَ إلَّا الله .....................................100 مرة
سيِّدِنَا مُحَمَّدٌ رَسُولُ الله عَلَيْهِ سَلاَمُ الله

* إِنَّ الله ومَلاَئِكَتُهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَبِيّ يَا أَيُّهَا الذِّينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وسَلِّمُوا تَسْلِيمًا ، صَلَّى الله عَلَيْهِ وعَلَى آلِهِ وصَحْبِهِ وسَلَّمَ تَسْلِيمًا

* سُبْحَانَ ربِّك ربِّ العِزَّةِ عمَّا يَصِفُون وسَلامٌ على المُرْسَلِين والحمْدُ لله ربِّ العَالَمِين

وبعد ذلك رَفعُ اليديْنِ والدُّعاء ثمّ

* أَعُوذُ بِاللهِ مَنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيمِ الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِينَ الرَّحْمَانِ الرَّحِيمِ مَلِكِ يَوْمِ الدِّينِ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ إهْدِنَا الصِّرَاطَ المُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الذِّينَ أَنْعَمْتَ عَلَيهِمْ غَيرِ المَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ ولآ الضَّآلِّين ، آمِين

* اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحمّدٍ الفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ والخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ نَاصِرِ الحَقِّ بِالحَقِّ والهَادِي إلَى صِرَاطِكَ المُسْتَقِيمِ وعَلَى آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ و مِقْدَارِهِ العَظِيمِ

* سُبْحَانَ ربِّك ربِّ العِزَّةِ عمَّا يَصِفُون وسَلامٌ على المُرْسَلِين والحمْدُ لله ربِّ العَالَمِين

....... يليه .......