Khamis, 28 Februari 2019

KELUHKAN SEMUA MASALAH, SETELAH WAKTU ASAR PADA HARI JUMAAT

KELUHKAN SEMUA MASALAH, SETELAH WAKTU ASAR PADA HARI JUMAAT
.
Dan jangan hanya berdoa untuk dunia sahaja, berdoalah juga untuk alam barzakh/kubur dan alam akhirat kelak.

Hadith dari Abu Sa'id al-Khudri dan Abu Hurairah radhiAllahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda,
.
إِنَّ فِي الْجُمُعَةِ سَاعَةً لَا يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ فِيهَا خَيْرًا إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَهِيَ بَعْدَ الْعَصْرِ
.
Pada hari Jumaat, terdapat satu waktu, di mana jika ada seorang hamba Muslim yang memanjatkan doa kepada ALLAH bertepatan waktu tersebut, ALLAH akan memberi apa yang dia minta. Waktu itu adalah setelah asar. [HR. Ahmad 7631]
.
Waktu mustajab itu jatuh setelah asar. Ini merupakan pendapat Abu Hurairah RadhiAllahu ‘anhu, Imam Ahmad dan beberapa ulama lain'. Ada beberapa hadith yang mendokong pendapat ini.
.
.
Hadith dari Jabir bin Abdillah radhiAllahu ‘anhuma, bahawa Rasulullah ﷺ bersabda,
.
يَوْمُ الْجُمُعَةِ اثْنَتَا عَشْرَةَ سَاعَةً ، لَا يُوجَدُ فِيهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ شَيْئًا إِلَّا آتَاهُ إِيَّاهُ فَالْتَمِسُوهَا آخِرَ سَاعَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ
.
Pada hari Jumaat ada 12 jam. Di antaranya ada satu waktu, apabila ada seorang muslim yang memohon kepada ALLAH di waktu itu, nescaya akan Allah berikan. Carilah waktu itu di penghujung hari setelah asar. [HR. Abu Daud 1048, an-Nasaei 1389]

*Jom sertai MAJLIS ZIKIR SELAWAT selepas Solat ASAR setiap hari JUMAAT di seluruh negara di seluruh dunia, carilah ahlinya*

LIMA MUTIARA BERHARGA

LIMA MUTIARA BERHARGA

Dari Al-Imam Sayyidina Ali bin Abi Thalib كرم الله وجهه ;

" Hafalkanlah lima hal ini, andaikata kalian menunggang unta untuk mendapatkannya, maka hingga unta itu kurus kalian tidak akan memperolehinya.

Pertama : Seorang hamba hendaknya tidak berharap kecuali kepada Allah.

Kedua : Seorang hamba hendaknya hanya takut akan dosa-dosanya.

Ketiga : Seorang yang bodoh hendaknya tidak merasa malu untuk bertanya.

Keempat : Seorang yang berilmu ketika ditanya tentang sebuah persoalan dan tidak mengetahui jawapannya, hendaknya tidak malu untuk mengatakan :
"Allah yang Maha Mengetahui."

Kelima : Bagi iman - sabar ibarat kepala sebuah tubuh, sehingga tidak (sempurna) iman seseorang yang tidak memliki kesabaran."

[ Muhammad bin 'Alwi Al Maliki, Al Mukhtar Min Kalamil Akhyar, cet 1, 1978, Hal 40 ]

ANUGERAH PADA SAAT UJIAN

ANUGERAH PADA SAAT UJIAN

ربما وجدت من المزيد من المفاقات ما لا تجده في الصوم و الصلاة

Boleh jadi pada saat susah kau mendapatkan tambahan karunia yang tidak kau temukan dalam puasa dan shalat.

--Syekh Ibnu Atha'illah, Al-Hikam

Sahabatku, boleh jadi saat engkau mengalami kesulitan justru kau mendapatkan tambahan nikmat dan karunia berupa kesucian batin, cahaya, dan makrifat yang tidak kau dapatkan pada saat puasa dan shalat. Karena mungkin puasa dan shalat yang kau lakukan lebih didasari keinginan nafsumu dan keinginan untuk mendapatkan keuntungan.

Ibadah seperti ini adalah ibadah yang tidak terbebas dari kekurangan sehingga tidak bisa digunakan untuk mensucikan hati. Sebaliknya, di saat kita mengalami kesulitan, hawa nafsu dan syahwat kita dapat ditahan, karena itu dapat melakukan peribadahan dengan total. Karunia yang didapat lebih banyak daripada yang didapat dalam puasa dan shalat.

Syekh Ibnu Atha'illah juga mengatakan, "Berbagai ujian merupakan hamparan anugerah Allah."  Maka terimalah dengan ridha. Ujian dari Allah sejatinya merupakan nikmat dan karunia, namun kita tak mampu memahaminya.

Syekh juga mengatakan, "Jika kau mengharap datangnya karunia, maka luruskan rasa papa dan sikap butuhmu, karena sedekah hanya diberikan kepada mereka yang fakir dan membutuhkan."

--Syekh Ibnu Atha'illah, Al-Hikam, syarah Syekh Abdullah Asy-Syarqawi.

Tujuh Jalan Setan Menipu Manusia (menurut Imam Al-Ghazali)

🌹🌹🌹Tujuh Jalan Setan Menipu Manusia (menurut Imam Al-Ghazali)

Adapun kecohan, tipuan serta ajakan setan terhadap manusia agar meninggalkan ibadah kepada Allah ada 7 macam jalan :
🍎[1] Setan melarang manusia agar jangan taat kepada Allah.
Orang-orang yang dipelihara Allah, akan menolak ajakan itu dan akan berkata : “Aku sangat butuh sekali kepada pahala dari Allah, karena itu aku harus mempunyai bekal dari dunia untuk akhirat yang kekal abadi.”

🍎[2] Setan mengajak manusia untuk menunda taat. Nanti saja atau kalau sudah tua, dan sebagainya. Orang-orang yang terpelihara akan menolaknya dengan mengatakan : “Ajalku bukan pada tanganku. Jika aku mengundur amal hari ini untuk esok, maka amal hari esok kapan aku kerjakan? Padahal tiap-tiap hari mempunyai amal tersendiri.”

🍎[3] Sewaktu-waktu setan mendorong manusia supaya buru-buru mengerjakan amal baik dengan amat segera seraya berkata : “Ayo cepat-cepat beramal, supaya engkau dapat memburu amal lainnya.”
Orang-orang yang selamat tentu menolak dan berkata : “Amal yang sedikit tapi sempurna lebih baik daripada amal banyak tapi tidak sempurna.”

🍎[4] Setan itu lalu menyuruh manusia supaya mengerjakan amal baik dengan sempurna sebab kalau tidak sempurna nanti dicela oleh orang lain. Orang-orang yang terpelihara tentu menolaknya dan akan
berkata : “Untuk saya, cukup dinilai oleh Allah saja dan tidak ada faedahnya beramal karena manusia.”

🍎[5] Setelah itu setan menancapkan perasaan dalam hati orang yang beramal dengan mengatakan : “Betapa tingginya derajatmu dapat beramal shalih dan betapa pula cerdikmu dan kesempurnaanmu.” Orang-orang yang baik akan menjawab : “Semua keagungan dan kesempurnaan itu kepunyaan Allah, bukan kekuatan atau kekuasaanku. Allah-lah yang memberi taufiq kepadaku untuk dapat mengerjakan amal yang Ia ridhai dan memberikan ganjaran yang besar dengan karunia-Nya. Jika sekiranya tanpa karunia Allah, maka apalah harganya amalku ini dibandingkan dengan banyaknya nikmat Allah kepadaku. Di samping dosaku yang banyak pula.”

🍎[6] Setelah jalan kelima gagal, maka setan mengajukan jalan keenam. Jalan ini lebih hebat dari yang telah disebut tadi, dan tidak akan bisa awas terhadapnya kecuali orang yang cerdik dan hidup pikirannya. Setan itu berkata mendesuskan di hati manusia : “Bersungguh-sungguhlah engkau beramal dengan sirr, jangan diketahui oleh manusia sebab Allah jualah yang akan mendzahirkan amalmu nanti terhadap manusia dan akan mengatakan bahwa engkau seorang hamba yang ikhlas.” Setan mencampur-baurkan terhadap setiap orang yang beramal dengan amal tipuannya yang halus sekali. Dengan ucapannya itu setan bermaksud untuk memasukkan sebagian dari penyakit riya.
Orang-orang yang terpelihara oleh Allah menolak ajakan setan itu dengan
mengatakan : “Hai Mal’un (yang dilaknat) tiada henti-hentinya engkau menggodaku untuk merusak amalku dengan rupa-rupa jalan. Dan sekarang engkau berpura-pura seolah-olah akan memperbaiki amalku, padahal maksudmu untuk merusaknya. Aku ini hamba Allah, dan Allah Swt yang telah menjadikan aku. Kalau Allah Swt berkehendak mendzahirkan amalku atau menyembunyikannya, kemudian menjadikan aku mulia atau hina, ini adalah urusan Allah. Aku tidak gelisah apakah amalku itu diperlihatkan oleh Allah kepada manusia atau tidak, karena itu bukan urusan manusia.”

🍎[7] Setelah setan gagal menggoda dengan jalan keenam, maka ia menggoda lagi dengan jalan ketujuh dengan mengatakan : “Hai manusia, tidak perlu engkau menyusahkan dirimu untuk beramal ibadah, karena engkau jika telah ditetapkan oleh Allah pada zaman azali dan dijadikan makhluk yang bahagia, maka tidak akan menjadikan madharat apa-apa bagi engkau untuk meninggalkan amal.

🍒🍒 Engkau akan tetap menjadi orang yang bahagia. Sebaliknya jika engkau dikehendaki Allah menjadi orang yang celaka, maka tidak ada gunanya lagi engkau beramal dan tetaplah engkau celaka.”
🍒🍒Orang-orang yang terpelihara oleh Allah akan menolak godaan ini dengan mengatakan : “Aku ini seorang hamba dan berkewajiban menurut perintah Tuhanku. Tuhan Maha Mengetahui. Menetapkan sekehendak-Nya. Dan berbuat apa saja yang dikehendaki-Nya. Amalku tetap akan bermanfaat, walau bagaimanapun keadaanku. Jika aku dijadikan seorang yang berbahagia, aku tetap perlu beribadah untuk menambah pahala. Dan jika aku dijadikan seorang yang celaka, aku tetap harus beramal ibadah, supaya tidak menjadi penyesalan bagi diriku meninggalkan amal itu. Jika sekiranya aku dimasukkan ke neraka padahal aku taat, maka aku lebih senang daripada jika aku dimasukkan neraka karena aku maksiat. Tetapi tidak akan demikian keadaannya karena janji Allah pasti terjadi dan firman-Nya pasti benar.

🍒🍒Allah telah menjanjikan kepada siapa yang beramal taat kepada-Nya akan diberi ganjaran. Siapa-siapa yang meninggal dunia dalam keadaan beriman dan taat kepada Allah tidak akan dimasukkan ke neraka dan pasti akan dimasukkan ke surga. Jadi masuknya seseorang ke surga bukanlah karena kekuatan amalnya, tetapi karena janji Allah semata yang pasti dan suci.” []
(* Sumber : “Minhajul Abidin-Imam Al Ghazali,Menuju Mukmin Sejati”;
🌹wal asri🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Rabu, 27 Februari 2019

Imunisasi yang BENAR adalah tahnik Dengan MADU atau KURMA

Imunisasi yang BENAR adalah tahnik Dengan MADU atau KURMA

Kepada saudara ku sesama muslim, Sampai saat ini masih banyak saudara kita sesama kaum muslim yang belum mengetahui dan menerapkan metode ‘imunisasi’ sesuai tuntunan Islam. Padahal sejak dini Rasulullah SAW telah mengajarkan “tahnik” sebagai metode imunisasi yang sesungguhnya dengan mengandalkan kurma sebagai media utama. Dengan demikian Islam tidak pernah mengajarkan bahkan melarang penggunaan bahan-bahan berbahaya, haram, najis dan subhat untuk dikonsumsi, pengobatan maupun dimasukkan (disuntikkan) lewat pembuluh darah Dan sekarang imunisasi / vaksin banyak mengadung bahan HARAM, Dan Zat berbahya.

Imam Bukhori meriwayatkan, Abu Musa ra berkata:

ولد لى غلام فأتيت به النبى – صلى الله عليه وسلم – فسماه إبراهيم وحنكه بتمرة.

“(Suatu saat) aku memiliki anak yang baru lahir, kemudian aku mendatangi Nabi shallalahu ‘alaihi wa sallam, kemudian beliau memberi nama padanya dan ia mentahnik dengan sebutir kurma.”

Dari ‘Aisyah, beliau berkata:

أن رسول الله – صلى الله عليه وسلم – كان يؤتى بالصبيان فيبرك عليهم ويحنكهم.

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam didatangkan anak kecil, lalu beliau mendoakan mereka dan mentahnik mereka.”

An Nawawi menyebutkan dua hadits di atas dalam Shahih Muslim:

استحباب تحنيك المولود عند ولا دته وحمله إلى صالح يحنكه وجواز تسميته يوم ولا دته واستحباب التسمية بعبدالله وإبراهيم وسائر أسماء الأنبياء عليهم السلام

“Dianjurkan mentahnik bayi yang baru lahir, bayi tersebut dibawa ke orang sholih untuk ditahnik. Juga dibolehkan memberi nama pada hari kelahiran. Dianjurkan memberi nama bayi dengan Abdullah, Ibrahim dan nama-nama nabi lainnya. “

Rasulullah SAW bersabda: “Kurma itu menghilangkan penyakit dan tidak membawa penyakit, ia berasal dari surga dan di dalamnya terdapat obat.”

Sa’ad mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa memakan tujuh buah kurma ajwa di pagi hari, maka racun dan sihir tidak membahayakannya pada hari itu.” (HR Bukhari & Muslim)

Salamah binti Qais meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Berikanlah kurma kepada wanita yang akan melahirkan, agar anaknya menjadi murah hati, itu adalah makanan Maryam saat akan melahirkan Isa. Jika Allah mengetahui ada yang lebih baik dari itu, tentu Dia telah memberikannya. ”

Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW menganjurkan untuk para istri-istri kamu yang sedang hamil untuk makan buah kurma, niscaya anak yang akan lahir kelak akan menjadi anak yang penyabar, bersopan santun serta cerdas. (HR Bukhari).

Imam Bukhari meriwayatkan bahwa Abu Musa berkata: “Seorang anakku lahir, akupun membawanya kepada Nabi SAW, beliau menamainya Ibrahim, beliau melolohkan dengan sebutir kurma, memohon berkah baginya lalu menyerahkannya kepadaku.”

Imam Bukhari dalam Shahih-nya men-takhrij hadits dari Asma’ binti Abu Bakar rah.

Dari Asma’ binti Abu Bakar rah. bahwa dirinya ketika sedang mengandung Abdullah ibn Zubair di Mekkah mengatakan, “Saya keluar dan aku sempurna hamilku 9 bulan, lalu aku datang ke madinah, aku turun di Quba’ dan aku melahirkan di sana, lalu aku pun mendatangi Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, maka beliau Shalallaahu alaihi wasalam menaruh Abdullah ibn Zubair di dalam kamarnya, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam meminta kurma lalu mengunyahnya, kemudian beliau Shalallaahu alaihi wasalam memasukkan kurma yang sudah lumat itu ke dalam mulut Abdullah ibn Zubair. Dan itu adalah makanan yang pertama kali masuk ke mulutnya melalui Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, kemudian beliau men-tahnik-nya, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam pun mendo’akannya dan mendoakan keberkahan kepadanya.

SUBHANALLAH …! Hikmah dari Hadits di atas sangatlah bagus dan patut kita yakini serta terapkan, selain dari sisi konten kurma yang sangat besar kandungan gizinya dan manfaatnya untuk menjaga kesehatan serta obat. Ternyata buah kurma memiliki hikmah lain yang sangat special bilamana sejak awal dicekoki pada bayi yang baru lahir (tahnik).

Disinilah perlunya kita ketahui makna dan manfaat Tahnik yang diajarkan Islam melalui Nabi Muhammad SAW. Tahnik adalah melolohkan kurma yang sudah dikunyah oleh orang tuanya dengan menggerak-gerakkan dari kiri ke kanan sampai merata di langit-langit mulut bayi dengan lembut seraya berdoa dan berzdikir.

Melolohkan (memasukkan) buah kurma ke dalam mulut bayi adalah sebuah hal menakjubkan karena di dalamnya terdapat manfaat kesehatan yang besar. Terbukti buah kurma mengandung unsur-unsur penting yang dapat melindungi bayi dari penyakit dan memperkuat daya tahan tubuh. Kurma juga berkhasiat melindungi dan membentengi anak sepanjang hidupnya, terlebih dari itu hikmah melolohkan (memasukkan) kurma ke dalam mulut bayi berguna untuk menguatkan syaraf-syaraf mulut bayi berguna untuk menguatkan syaraf-syaraf mulut dan gerakan lisan beserta tenggorokan dan dua tulang rahang bawah dengan jilatan sehingga anak siap untuk menghisap air susu ibunya dengan kuat dan alami.

Kurma yang diberikan bayi dengan proses pengunyahan dari mulut kedua orang tuanya juga mengandung makna yang special dalam menjalin ikatan batin kepada anaknya. melalui air liur kedua orang tuanya akan mengikat hati bayi dengan cinta mereka kepada mereka dan mengalirkan kepadanya fitrah islam mereka yang suci. Anak akan tumbuh dengan baik dan bersih dan juga dapat merasakan manisnya iman, sebagaimana manisnya buah kurma yang bercampur air liur, yang bersamaan lidah selalu dibasahi dengan dzikir kepada Allah Ta’ala.

Melolohkan (memasukkan) kurma ke dalam mulut bayi adalah sebuah Ritus yang dapat menanamkan dalam jiwa kedua orang tua kasih sayang yang tulus kepada anak-anak mereka, sehingga keluarga muslim ini keluarga muslim ini akan hidup dalam keharmonisan, kedamaian dan cinta kasih.

Ibu saya pernah mengatakan bahwa bayi dilahirkan dalam keadaan kekurangan glukosa. Bahkan apabila tubuhnya menguning, maka bayi tersebut dipastikan membutuhkan glukosa dalam keadaan yang cukup untuknya. Bobot bayi saat lahir juga mempengaruhi kandungan glukosa dalam tubuhnya.

Pada kasus bayi prematur yang beratnya kurang dari 2,5 kg, maka kandungan zat gulanya sangat kecil sekali, dimana pada sebagian kasus malah kurang dari 20 mg/100 ml darah. Adapun anak yang lahir dengan berat badan di atas 2,5 kg maka kadar gula dalam darahnya biasanya di atas 30 mg/100 ml. Kadar semacam ini berarti (20 atau 30 mg/100 ml darah) merupakan keadaan bahaya dalam ukuran kadar gula dalam darah. Hal ini bisa menyebabkan terjadinya berbagai penyakit, seperti bayi menolak untuk menyusui, otot-otot bayi melemas, aktivitas pernafasan terganggu dan kulit bayi menjadi kebiruan, kontraksi atau kejang-kejang. Terkadang bisa juga menyebabkan sejumlah penyakit yang berbahaya dan lama, seperti insomnia, lemah otak, gangguan syaraf, gangguan pendengaran, penglihatan, atau keduanya.

Apabila hal-hal di atas tidak segera ditanggulangi atau diobati maka bisa menyebabkan kematian. Padahal obat untuk itu adalah sangat mudah, yaitu memberikan zat gula yang berbentuk glukosa melalui infus, baik lewat mulut, maupun pembuluh darah.

Mayoritas atau bahkan semua bayi membutuhkan zat gula dalam bentuk glukosa seketika setelah lahir, maka memberikan kurma yang sudah dilumat bisa menjauhkan sang bayi dari kekurangan kadar gula yang berlipat-lipat. Disunnahkannya tahnik kepada bayi adalah obat sekaligus tindakan preventif yang memiliki fungsi penting, dan ini adalah mukjizat kenabian Muhammad SAW secara medis dimana sejarah kemanusiaan tidak pernah mengetahui hal itu sebelumnya, bahkan kini manusia tahu bahayanya kekurangan kadar glukosa dalam darah bayi.

Kandungan Nutrisi, Mineral & Vitamin Kurma

Manfaat Buah Kurma Untuk Kesehatan

1. Menguatkan imunity 2. Mencerdaskan otak 3. Meningkatkan daya tahan (antibody) 4. meningkatkan Hemoglobin (Baik untuk penderita animea) 5. Meningkatkan jumlah trombosit 6. Sebagai multivitamin 7.Anti bakteri dan virus 8. Baik untuk masa pertumbuhan 9. Mengatur kepadatan tulang 10.Meningkatkan nafsu makan 11. Memelihara ketajaman mata dan pendengaran 12. Menenangkan dan menguatkan syaraf 13. Menstabilkan kejiwaan anak 14. Meluncurkan 15. Mengobati cacingan 16.Mengobati panas (demam), flu, batuk 17. menghaluskan kulit

Solusi Bagi Mereka yang terlanjur memberikan vaksin & imunisasi pada anak-anaknya

1. Perbanyak istighfar

karena kewajiban selaku orang tua dituntut dan diminta pertanggungjawannya oleh Allah Ta’ala dalam hal memberi nama pada anak, bersikap adil dalam memberikan kasih sayang, memeberikan nafkah dari rizki dan barang yang halal dan pendidikan moralnya.

Dalam Surat Al Baqarah: 168 Allah berfirman: “Hai sekalian manusia makanlah yang halal dan baik apa yang ada di bumi, dan jangan mengikuti langkah-langkah syetan karena sesungguhnya syetan adalah musuh yang nyata bagimu.”

Dalam Surat Al Baqarah: 173 Allah berfirman: “Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi dan binatang (yang ketika disembelih) disebut nama selain Allah. Tetapi barang siapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak pula melampaui batas maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Mahapengampun lagi Mahapenyayang. ”

2. Berdoa kepada Allah dengan tujuan diampuni dosa-dosa

mohon petunjuk, ketetapan iman dan dilindungi dari gangguan dan kebodohan orang-orang kafir.Doanya ada dalam Surat Al Baqarah: 201: “Ya Tuhan kami berikanlah kami kebaikan di dunia dan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.”

Juga ada dalam Surat Ali Imran: 147: “Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebihan dalam urusan kami. Dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum kafir. ”

3. Untuk membantu mengeluarkan unsur racun dari imunisasi / vaksinasi sekaligus meningkatkan Antibodinya

yaitu dengan memberikan Al Habbatus sauda (jintan hitam), madu, kurma, zaitun dan air kelapa.

4. Selalu mendoakan anak-anaknya dengan doa yang disyariatkan Rasulullah SAW

seperti: “Rabbana hablana min azwajina wa min zdurriyatina qurrota a’yunin waj’alna lil muttaqiina imama.”

Wallahu‘Alam Bishawab. (aulia-rahman/NMJ)

Cpf

Selasa, 26 Februari 2019

SEMUA INDAH PADA WAKTUNYA


Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan:
"Sungguh aneh jika kau marah kepada Rabb-mu, menyalahkan-Nya dan menganggap Allah Yang Mahaberkuasa dan Mahaagung telah bertindak tak adil, dianggap telah menahan rezeki, dan tak menjauhkan dari musibah.

Tahukah kau bahwa setiap kejadian ada waktunya, dan setiap musibah ada akhirnya? Keduanya tak bisa dimajukan atau dimundurkan.

Masa-masa musibah tak berubah hingga datang kebahagiaan. Masa-masa kesulitan tak berlaku hingga datang kemudahan.

Maka, bertindaklah yang sopan di hadapan Allah. Kau harus diam, sabar, pasrah, dan ridhalah kepada Allah. Bertobatlah kepada-Nya. Di hadapan Allah tak ada tempat untuk menuntut atau membalas dendam seseorang tanpa dosa dari hawa nafsu, sebagaimana yang terjadi dalam hubungan antarhamba-Nya.

Allah Maha Berkuasa, Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui atas segala sesuatu. Dia tak melakukan sesuatu pun tanpa arti, tak ada yang sia-sia. Tak layak menyebut cacat atau salah atas tindakan dan kuasa-Nya.

Jadi, tunggulah jalan keluar dari-Nya hingga datang takdir-Nya, sebagaimana datangnya musim panas setelah musim dingin, dan sebagaimana datangnya siabg setelah berlalunya malam. Jadi, jika kau berharap dan memohon tibanya siang saat pekat dan gelapnya malam kian memuncak, maka permohonanmu sia-sia!

Kepekatan malam pun akhirnya memudar dan mendekati fajar, siang pun datang dengan kecerahan, entah kau menghendaki atau tidak. Jika kau menghendaki malam pada saat itu, maka doamu tak akan terkabul. Sebab kau telah meminta yang tak layak. Kau akan dibiarkan meratap, lunglai, jemu dan enggan.

Tinggalkanlah semua itu! Berimanlah dan patuhlah kepada Allah. Bersabarlah dengan kehendak-Nya. Segala milikmu tak akan lari darimu, dan segala yang bukan milikmu tak akan kauperoleh."

--Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam kitab Adab as-Suluk wa at-Tawassul ila Manazil al-Muluk

MAKNA ALIM, SUFI DAN ARIF

#FAIDLOH #TIJANIYAH

#MAKNA #ALIM #SUFI #DAN #ARIF

*بِسٔمِ اللّٰهِ الرَّحٔمٰنِ الرَّحِئمِ ،الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ ، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞ الفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ ۞ وَالخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ ۞ نَاصِرِ الحَقِّ بِالحَقِّ ۞ وَالهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ المُسْتَقِيمِ ۞ وَعَلَى آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيمِ ۩*

As Syekh Al Ahsan Al Ba'qili Attijani rodliyallahu 'anhu berkata dalam kitabnya "ASSYARB ASSHOFI" :

Syari'at adalah : Menghiasi zhohir dengan perintah-perintah dan meninggalkan larangan-larangan Allah swt...

Thoriqoh adalah :
Menghiasi bathin (hati) dengan akhlak shohibussyar' (Rosulullah saw)

Hakekat adalah :
Memperoleh sesuatu yang tetap dalam bentuknya secara sempurna melalui dzauq dan 'ayan (melihat dengan mata kepala).

Maka definisi ULAMA adalah :
Para penjaga syari'at dari kekacauan dan orang-orang yang menjelaskan syari'at pada orang-orang awam...

Sufiyah (kaum sufi) adalah :
Para penjaga thoriqoh yang mana thoriqoh itu adalah berakhlak dengan akhlak Rosulullah saw dan kaum sufi adalah orang-orang yang menjelaskan thoriqoh pada orang-orang khusus.

'Arifun adalah :
Orang-orang yang mengarahkan hakekat hamba menuju hakekat rububiyah(ketuhanan), dimana seorang hamba menghadap dengan seluruh kekuatan zhohir bathinnya menuju hadlroh Allah swt, terlepas dari bersandar pada bagian-bagian alam semesta baik akal, jiwa ilmu dan kedudukan, dan segala sesuatu akan kembali padanya ketika darurat (terpaksa)...

Dinukil dari FB SYARIFAH ZAINAB AL BA'QILI

*الله يقبل علينا وعليكم بمحض فضله ورضاه*
=============================

#AchmadSomadyAroby
#pekalongan #selasa260219 #21jumadittsaniyah40 #235

Isnin, 25 Februari 2019

أما ما جاء من الأذكار و العبادات لسعة الرزق

( باب ) في ذكر بعض وصايا الشيخ رضي الله عنه

#الوصية_السابعة_والعشرون
أما ما جاء من الأذكار و العبادات لسعة الرزق و دفع الضرر وهلاك النظام و دفع الفقر و قضاء الحوائج إلى غير ذلك فما كان ذلك من جلب رزق و دفع فقر و قضاء حاجة مطلوبا لذاته بذلك الذكر أو العبادة فهو شرك الأغراض و هو حرام بالإجماع و إن كان المطلوب ليعين على عبادة الله عز وجل فلا يخلو من أمرين أيضا أما أن يكون قصده في ذلك الذكر الخاص أو العبادة الخاصة مجرد غرضه من سعة الرزق و غيره عن قصد وجه الله عز و جلبا لذكر و العبادة فذلك من شرك الأغراض أيضا
و هو حرام و إن قصد بالذكر و العبادة وجه الله عز و جل و رجا مع ذلك قضاء غرضه ليستعين به على عبادة ربه و يدعو عقب عبادته الله بقضاء حاجة فهو جائز لا حرج فيه لكن بعد اعتقاد أن الله هو الفاعل باختياره لا بذلك الذكر بل عنده لا به و قصد بالذكر وجه الله عز و جل و أن الأذكار ، و العبادات لا تأثير لها و خواصها من الثواب هنا و هناك و أن الله عز وجل هو الفاعل عندها بمحض اختياره لا لعلة فهذا وجه صحته و كل هذا تكشفه الأدلة النقلية و الله الموفق.

و الحاصل من هذا كله أن من عبد الله عز و جل لوجهه لم يخرج من دائرة الشرع دون غيره إلا أنهم مختلفون فبعضهم الحامل له على عبادة الله تعالى لوجهه أعني الذي ثورهم و أنهضهم إليها رجاء فضل الله و اتقاء عقابه و هؤلاء هم أهل الشريعة و بعضهم حملهم على عبادة الله و نهوضهم إليها معرفتهم بجلاله و كبريائه و عظمته فعبدوه على الحب و الشوق إليه أداء لحق ربوبيته لا لغرض و هم العارفون و سوى هذين هالك لا عبادة له فضلا عن الثواب.

SIFAT KEAKUAN DIRI

SIFAT KEAKUAN DIRI

"Dan hendaklah kamu merendahkan diri kamu. Sifat merendah diri adalah sifat orang-orang soleh. Agama ini adalah agama yang beradab kepada Allah سبحانه وتعالى maka janganlah kamu merasa takabbur. Janganlah kamu merasa lebih baik, lebih besar daripada makhluk yang lain hatta seekor anjing kurap sekalipon."

"Kamu tidak akan mencapai hakikat tasawuf itu sendiri, jika kamu masih melihat diri kamu lebih baik daripada orang lain. Hakikat diri kamu sendiri adalah fana, binasa. Dalam diri kamu itu tiada apa apa. Allah سبحانه وتعالى yang menciptakan kamu. Yang ada, hanyalah Allah سبحانه وتعالى."

"Ada satu kisah, satu hari di zaman Rasulullah ﷺ. Pada waktu itu Rasulullah bersama para Sahabat yang lain berada di dalam masjid, para Sahabat terlihat seorang lelaki dimana lelaki ini melihat bahawa dirinya lebih baik daripada orang sekelilingnya."

"Lalu ditanyakan oleh Rasulullah kepada Para Sahabat; "Apakah pandangan kalian kepada lelaki itu?" Dijawab oleh para Sahabat; "Lelaki ini layak dikatakan padanya, apabila dia merisik pasti diterima. Dia pasti akan dikahwinkannya. Apabila dia meminta, pasti tidak ada orang yang akan menolaknya."

"Rasulullah ﷺ hanya diam sahaja."
"Lelaki itu masuk sambil duduk dengan kemegahan." Kemudian. Setelah itu, masuk pula seorang lelaki yang miskin secara zahirnya tetapi mempunya sifat yang jujur kepada Allah سبحانه وتعالى dan ketaqwaan yang tinggi. Akan tetapi dia miskin papa kedana."

"Lalu ditanyakan soalan yang sama oleh rasulullah ﷺ kepada Sahabat. Dan Sahabat menjawab; "Wahai Rasulullah, Lelaki ini layak dikatakan padanya. "Apabila dia merisik, tentu tidak ada siapa yg mahukannya kerana dia tidak ada apa apa padanya. Dan apabila dia meminta, tentu tiada siapa yg akan memberinya."

"Rasulullah ﷺ kemudian menjawab; "Orang yang ini adalah lebih baik daripada orang yang memiliki dunia ini serta isinya seperti orang yang tadi itu. "Lalu Rasulullah menuju kepada lelaki yang masuk ke masjid itu dengan keadaan yang bermegah itu."

"Ditanya oleh Rasulullah; "Seketika kamu masuk ke dalam masjid tadi; "Adakah kamu berkata di dalam hati kamu bahwa kamu adalah orang yg lebih baik daripada manusia yang lain?" Dijawab oleh lelaki itu; "Ya! Sungguh aku tidak mampu untuk menipu mu, Ya Rasulullah."

"Lalu Rasulullah ﷺ menjawab; "Sesungguhnya, aku telah nampak bintik bintik hitam di wajah kamu yang dihasilkan oleh Syaitan." Lihat. Inilah dia kriteria yang ada kepada orang yang suka merasa diri mereka lebih baik daripada orang lain, berasa megah dengan kealiman yang ada pada diri mereka, berasa diri mereka lebih hebat daripada manusia yang lain."

"Mereka didalam angan-angan. Aku yang soleh, aku yang baik, aku yang alim, aku yang buat semua ini. Semua aku, aku. Semuanya adalah berpunca dari segala sifat keakuan diri sendiri iaitu dipanggil sebagai hawa nafsu didalam diri manusia. Tidak akan masuk syurga orang yang ada sifat takabur didalam dirinya walau sebesar zarah sekalipon. Jadi, mari kita lihat diri kita sendiri."

"Allah سبحانه وتعالى kurniakan kita dua mata. Satu mata untuk melihat kebaikan orang lain, dan satu mata lagi untuk melihat keburukan diri kita sendiri. Dan semua orang mengetahui bahawa masing-masing ada keaiban diri, masing-masing ada zaman kegelapan yang orang lain tidak tahu."

"Akan Tetapi Allah سبحانه وتعالى masih tutup lagi keaiban itu, kegelapan itu daripada mata orang lain, daripada pengetahuan orang lain. Jika kamu memahami perkara tersebut, bagaimana kamu boleh bersangka buruk kepada orang lain?"

"Kamu boleh menganggap kamu lebih baik dari orang lain. Sedangkan kamu juga mempunyai aib. Maha suci Allah yang menutup aib manusia. Mana mungkin kamu melihat sedemikian, kamu juga mempunyai aib seperti mereka. Orang lain juga bukan Nabi. Mereka juga bukan Rasul, bukan dan bukan malaikat."

Sebuah perkongsian.
Ustaz Iqbal Zain Al-Jauhari.
🌿🌿🌿🌿

Sabtu, 23 Februari 2019

الاسلام في ازدياد بفضل الطريقة التجانية

الاسلام في ازدياد بفضل الطريقة التجانية "

الطريقة التيجانية من اكثر الطرق الصوفية انتشارا في العالم ، ففي نيجيريا وحدها 55 مليون تجاني وبالنسبة للعالم يقدر 450 مليون تجاني وهو ثلث المسلمين في العالم ، والقارت السبع موجود بها اتباع الشيخ سيدي احمد التجاني رضي الله عنه من القطب الشمالي الى القطب الجنوبي كما قال رضي الله عنه انا رجلها من قاف الى قاف.

اشتهرت الطريقة التجانية بلقب انفردت به عن غيرها وتميزت به وهو أنها (طريقة العلماء). إن الذي شهرها بهذا اللقب أمور هي:

• الأمر الأول:
إن شيخ الطريقة ومؤسسها إمام كبير علامة في شرع الله عز وجل مشهود له بذلك معروف بما هنالك وإن شئت فارجع إلى ترجمته في كتاب (الشرب المحتضر من معين بعض أهل القرن الثالث عشر) للشيخ العلامة جعفر بن إدريس الكتاني وكذلك كتاب (سلوة الأنفاس في أعيان فاس) لشيخ المحدثين محمد بن جعفر الكتاني، وكتاب (اليواقيت الثمينة في أعيان مذهب عالم المدينة) للشيخ محمد بشير ظافر المدني، وكتاب (شجرة النور الزكية في طبقات المالكية) للشيخ محمد بن مخلوف، وكتاب (الاستقصا في أخبار المغرب الأقصى) للشيخ العلامة ابن ناصر السلاوي، وكتاب (حلية البشر في أعيان القرن الثالث عشر) للشيخ عبد الرزاق البيطار.

• الأمر الثاني:
إن أصول الطريقة وفروعها منضبطة بميزان الشريعة راجعة إليها محكومة بها قال الشيخ سيدنا أحمد التجاني رضي الله عنه في جواهر المعاني:

(اعلم أن التصوف هو امتثال الأمر واجتناب النهي في الظاهر والباطن من حيث يرضى لا من حيث ترضى).

وقال رضي الله عنه في جواهر المعاني:
(لنا قاعدة واحدة عنها تنبئ جميع الأصول أنه لا حكم إلا لله ورسوله ولا عبرة في الحكم إلا بقول الله وقول رسوله صلى الله عليه وسلم ، وإن أقاويل العلماء كلها باطلة إلا ما كان مستندا لقول الله أو قول رسول الله صلى الله عليه وسلم ، وكل قول لعالم لا مستند له من القرآن ولا من قول رسول الله صلى الله عليه وسلم فهو باطل ، وكل قولة لعالم جاءت مخالفة لصريح القرآن المحكم ولصريح قول رسول الله صلى الله عليه وسلم فحرام الفتوى بها).

وقال رضي الله عنه في الإفادة الأحمدية:
(إذا سمعتم عني شيئا فزنوه بميزان الشرع فإن وافق فاعملوا به وإن خالف فاتركوه).

وقال رضي الله عنه في جواهر المعاني:
(إن التشريع بإحداث حكم لم يكن سابقا طلبا للفعل أو طلبا للترك أو تعبدا أو إباحة أو نقض حكم سابق في الشريعة فتبدل بحكم آخر فهذا لا سبيل للأولياء إليه إذ هو متوقف على النبوة فقط).

وقال رضي الله عنه في جواهر المعاني:
(إن الحكم المقرر في الشرائع من الرسل عليهم الصلاة والسلام لا ينحل عقده إلا بنبوة وأما الولاية فليس في وسعها هذا).

• الأمر الثالث :
إن العلماء الذين كانوا في زمان الشيخ التجاني رضي الله عنه وأدركوه واجتمعوا به قد عدلوه بأعلى عبارات التعديل ونوهوا به بمعاني التكريم والتبجيل وهم – علم الله وشهد الناس – غير مغموزين في دينهم ولا مخدوعين في يقينهم فهذا الشيخ العلامة محمد بن سليمان المناعي التونسي اجتمع بالشيخ التجاني رضي الله عنه ووصفه فقال:

(بحر في علوم الشرع الظاهر لا مثيل له فيما رأت عيني يحفظ من كتب الفقه مختصر ابن الحاجب ومختصر الشيخ خليل وتهذيب البراذعي على ظهر قلب وحكى لي أنه يحفظ جميع ما سمع من سماع واحد وأما كتب الحديث فيحفظ صحيح البخاري وصحيح مسلم والموطأ على ظهر قلبه وأما كتب التوحيد فهو نظير الغزالي).
وقال عنه علامة تونس ومفتيها الأعظم إبراهيم بن عبد القادر الرياحي – وهو من هو – وقد اجتمع بالشيخ التجاني رضي الله عنه:

(اعلم أن الشيخ المشار إليه من الرجال الذين طار صيتهم في الآفاق وسارت بأحاديث بركاتهم وتمكنه في علمي الظاهر والباطن طوائف الرفاق وكلامه في المعارف وغيرها من أصدق الشواهد على ذلك ولقد اجتمعت به في زاويته بفاس مرارا وبداره أيضا وصليت خلفه صلاة العصر فما رأيت أتقن لها منه ولا أطول سجودا وقياما وفرحت كثيرا برؤية صلاة السلف الصالح ولخفة صلاة الناس اليوم جدا كادوا أن لا يقتدي بهم).
وقال الفقيه العلامة الشيخ محمد بن أحمد الكنسوسي وهو أيضا ممن اجتمع بالشيخ التجاني رضي الله عنه قال:

(كنت أسمع بعض أشياخي الصالحين الذين أقرأ عليهم يقول إذا عنت عويصة من أقوال المفسرين أو المحدثين قال الشيخ العارف بالله تعالى سيدي أحمد التجاني رضي الله عنه ويبالغ في تعظيم ذكره فسألت الناس عن هذا الذي يعظمه الشيخ هذا التعظيم كلما ذكره فقيل لي وليٌّ كبير الشأن متبحر في العلوم لا يسأل عن شيء من العلوم إلا أجاب بصريح الحق والصواب بلا روية ولا مراجعة كتاب ، فكتب السائل جوابه من إملائه وحفظه كأنه يسرده من أصل صحيح).

وقال الفقيه العلامة محمد بن عبد الله الجيلاني وهو أيضا ممن لقي الشيخ التجاني رضي الله عنه قال:
(أما الشيخ أحمد فإنه أخي في الطلب كان يراقبني في أحوالي وأراقبه في أحواله عالم بأمور الدين والدنيا جامع بين علمي الشريعة والحقيقة له يد طولى في علم المعقول والمنقول تقي عارف بالله لا تأخذه في الله لومة لائم ولا يحوم حول الحمى يشار إليه بالصلاح في ابتداء أمره ذاكر مجد عازم مجتهد اجتمع بمشايخ عظماء القدر مجاز مأذون له في التأليف مقتدى به والغالب على ظني أنه من أهل الكشف).

• الأمر الرابع :
لقد قدِم الشيخ أحمد التجاني رضي الله عنه مدينة فاس سنة 1213هـ، واستوطنها – كما هو مذكور في كتاب (شجرة النور الزكية في طبقات المالكية) للعلامة محمد بن مخلوف. وقد انتقل إلى رحمة الله ورضوانه سنة 1230هـ فتكون مدة إقامته رضي الله عنه بمدينة فاس سبعة عشر سنة. وكانت فاس إذ ذاك مجمع العلماء وجمهرة الشيوخ الفقهاء، كما تشهد بذلك كتب التراجم والأعلام حتى أن العلامة بن مخلوف جعل علماء فاس طبقة بنفسها وسائر الأقاليم طبقة بل أن شيخ الفقهاء والمحدثين الإمام العلامة محمد بن جعفر الكتاني قد أفرد لهم كتابا سماه (سلوة الأنفاس). وكذلك فعل العلامة عبد الكبير بن هاشم الكتاني في كتابه (زهر الآس في بيوتات أهل فاس) وكذلك فعل العلامة محمد بن عبد الكبير في كتابه (تحفة الأكياس ومفاكهة الجلاس) وفي كتابه (تحفة الانشراح والانبساط فيمن تولى القضاء والعدالة بفاس العليا والسماط) وكتابه (لواقح الأزهار الندية فيمن تولى وأقبر من القضاة والعدول بالحضرة الفاسية) وكذلك فعل العلامة محمد المنتصر بن محمد الزمزمي في كتابه (فاس عاصمة الأدارسة).

فانظر بعين الإنصاف في أسماء علماء فاس ممن كان موجودا منذ عام 1217هـ إلى عام 1230هـ معروفا بالعلم والفتوى موصوفا بالحكم بالحق لا بمجرد الدعوى فهل تجد فيهم من نَسب الشيخ رضي الله عنه إلى كفر وخروق أو ضلالة ومروق؟ كلا.. بل كانوا يعظمونه ويبجلونه وينعتونه بنعوت المتحققين بحقيقة العلم وهو رضي الله عنه بين ظهرانيهم يفتي ويعظ ويذكر ويرشد... تشهد بذلك مجالسهم وتنسبه إلى الحق مدارسهم... وعلماء فاس إذ ذاك هم الناس. فاذكر منهم غير حصر:
العلامة الفقيه المقرئ محمد بن عبد السلام العربي توفي سنة 1214هـ، والعلامة القاضي عبد القادر بن شقرون توفي سنة 1219هـ والقاضي فخر الأواخر والأوائل محمد بن ظاهر الهواري توفي سنة 1220هـ والعلامة المحقق محمد بن حسن الجنوي توفي سنة 1220هـ، والقاضي العلامة القدوة المحقق العربي بن أبي العباس الداودي توفي سنة 1229هـ، وشيخ الإسلام وخاتمة المحققين الذي دارت عليه الفتوى بالمغرب العلامة محمد بن أحمد الرهوني توفي سنة 1230هـ وعلامة المعقول والمنقول محمد بن محمد الشفشاوني توفي سنة 1232هـ، والفقيه العلامة المحقق حمدون بن عبد الرحمن بن الحاج السلمي توفي سنة 1232هـ، والإمام الفقيه القاضي أحمد بن العلامة الداودي توفي سنة 1235هـ، وخاتمة الحفاظ بالديار المغربية المحدث الجليل القدر، الشهير الذكر، المعروف بالفضل والجلالة والثقة والعدالة محمد بن عبد السلام الناصري توفي سنة 1239هـ... وغيرهم... وغيرهم... لو ذهبنا نستقصي أسمائهم لاستمر بنا الحال وامتد الكلام وطال فمن لم ير في هؤلاء ومثلهم معهم أهلية القيام بدولة الأمر بالمعروف والنهي عن المنكر... فهو مغرور.الأمر

• الأمر الخامس :
إن القائمين بأمر الطريقة التجانية في مدى مسيرتها المباركة كانوا جميعهم في كل البلدان من المشهود لهم بالتمكن في علوم الشريعة وهم شيوخ العلم وأئمة الفتوى وحفاظ الحديث النبوي الشريف فاذكر من شئت منهم فلن تلق إلا عالما عاملا فمنهم ولا حصر العلامة محمد بن المشري القسمطيني وشيخ الإسلام أحمد بن محمد البناني وولده الفقيه الحسن بن أحمد البناني والحافظ المحدث محمد بن أحمد السنوسي وكبير العلماء وإمام الفتوى إبراهيم بن عبد القادر الرياحي وعلامة المعقول والمنقول أحمد كلا بناني والعلامة محمد بن عبد الواحد المصري والإمام محمد بن أحمد الجباري والشيخ الفقيه التهامي بن محمد السقاط والعلامة الفقيه الزكي الودغيري، والعلامة الفقيه محمد بن أحمد الكنسوسي وكبير علماء شنقيط وحافظها ومحدثها الأوحد محمد الحافظ العلوي والعلامة عبد الرحمن بن أحمد الصديقي والعلامة الإمام أحمد بن عاشور السمغوني والإمام محمد بن طالب جد، والإمام محمد بن السالك الوداني والإمام عبد العظيم العلمي والعلامة الإمام محمد بن بلقاسم بن الطيب المكناسي، والعلامة الإمام المختار بن محمد الطالب التلمساني والعلامة المحدث محمد الأمين الزيزي والعلامة ابراهيم بن أحمد السباعي والشيخ الإمام علال بن جلون الكوفي، والعلامة الفقيه الأصولي محمد بن سليمان المناعي وخلق كثير من أهل هذه الطبقة.

ثم طبقة أخرى منهم العلامة الإمام مولود فال اليعقوبي، والعلامة الإمام المجاهد في سبيل الله عمر بن سعيد الفوتي وأخوه العلامة أحمد بن سعيد الفوتي والإمام الفقيه محمد بن عبد الله العلوي، وشيخ الشيوخ بلا نزاع العلامة الإمام العربي بن السائح الشرقاوي، والعلامة الإمام التجاني بن بابا العلوي وهو أحد شيوخ الإمام العلامة عارف حكمت المشهور شيخ الإسلام في دولة الخلافة والإمام أحمد بن حمي الله التشيتي والعلامة الإمام محمد بن محمد الصغير بن أنبوجة التشيتي وأخوه أعجوبة الدنيا العلامة عبيدة بن محمد التشيتي والعلامة بانم بن حم ختار الوداني، والعلامة الذي طار صيته في الآفاق محنض بابا بن عبيد الديماني والعلامة الإمام المختار بن محمد اليعقوبي الذي يكفيه في ارتفاع العلم أن يكون في جملة تلمذته الإمام العلامة الشيخ السيد محمد بن المختار الشنقيطي المدفون بقوز المتمة... وخلق كثير من أهل هذه الطبقة.

ثم طبقة أخرى فيهم مشيخة الغرب منهم: العلامة علي بن عبد الرحمن مفتي مدينة وهران والشيخ العلامة عبد الحليم بن سمية مفتي مدينة الجزائر، ومنهم الشريف سيدي عيسى بن خراز البوزيدي الاغواطي ,ومنهم بوزيد ابن الحاج البوزيدي , ومنهم العلامة منصور بن احمد البكري البوزيدي , واخيه العلامة عامر بن احمد البكري البوزيدي , ومنهم احمد بن بلقاسم بن احمد البوزيدي ,وإمام المحدثين الفقهاء محمد بن أحمد الفاهاشم الفوتي، والشيخ محمد سلغ بن عمر الكشني، والعلامة أبو بكر بن محمد بن عبد الله الكنوي، والشيخ الإمام محمد بن عثمان العلمي الشريف الحسيني، والعلامة ألفا نوح الجنوي ، والإمام أحمد بن عبد الرحمن الكتاغمي، والشيخ أحمد التجاني بن عثمان الكنوي، والعلامة الإمام المشهود له بأعلى الشهادة أبو بكر عتيق الكنوي، وشيخ الإسلام الحاج سعيد نور تال الفوتي، والشيخ الإمام الحاج مالك سي، والشيخ الإمام الحجة عبد العزيز سي، وشيخ الإسلام الحاج إبراهيم إنياس الكولخي، وأبوه العلامة الشيخ عبد الله بن الحاج، والشيخ العلامة أحمد التجاني بن محمد بن إبراهيم الشنقيطي المدفون في بلبيس بمصر، والعلامة الشريف محمد بن أحمد الدرادبي المدفون في تطوان، والعلامة الفقيه الأديب اللغوي أحمد بن الأمين الشنقيطي، والعلامة أحمد بن أحمد السباعي الشريف الحسني، والإمام أحمد بن موسى السلاوي، تلميذ العلامة الكبير العربي بن السائح الشرقي، وعلامة المعقول والمنقول الشيخ محمد كنون، والإمام سعيد بن العباس الدراركي تلميذ العلامة الفقيه الكنسوسي، والإمام الشيخ علي بن الحسين بن محمد الزرهوني، والعلامة المشهور محمد بن هاشم البلغيثي، والإمام العلامة أحمد بن المأمون البلغيثي والإمام محمد بن الطيب الوزاني، والشيخ محمد الأعتابي، والعلامة الإمام محمد بن عبد الله الخرشي الشنقيطي، والعلامة عمر الرياحي حفيد شيخ الإسلام وكبير المفتين إبراهيم بن عبد القادر الرياحي، والإمام الجليل أبو علي الحسين الإفراني، والإمام العلامة الأحسن بن أبي جماعة البعقيلي، والعلامة أبو الحسن علي الإسيكي، والعلامة الإمام المشهور محمد بن عبد الواحد النظيفي، وتلميذه العلامة سلطان بن مناشو التونسي... وغيرهم خلق كثير.

ومن طبقتهم في مشيخة الشرق منهم: الإمام العلامة المجاهد الشهيد في سبيل الله عز الدين بن عبد القادر القسام، وعلامة الشام علي الدقر، والعلامة أحمد الدادسي، والعلامة المتبحر عبد الرحمن بن زيدان، والعلامة عبد العاطي بن أحمد الأسيوطي، والإمام خليل بن زقالي، والإمام عبد العزيز السملالي، والعلامة المشهور مكي محمد مكي، والشيخ العلامة إبراهيم البالي، والإمام بدر بن عبد الهادي، والشيخ حسن الإخصاصي، والعلامة محمد بن مدكور الصفطاوي والشيخ محمود بن عبد المجيد السلاموني، والشيخ حسين بن حسن الطمائي، والشيخ محمد بن سلامة التلباني، والعلامة محمد بن المأمون الوليشكي، والشيخ عيد بن أحمد الكتامي، والإمام العلامة المشهور محمد بن إبراهيم الببلاوي، والإمام العلامة شيخ القراءات ومسند السنة في الحرمين الشريفين إبراهيم الخزامي، والفقيه الإمام أحمد بن أبي بكر التبري، والإمام المشهور السيد محمد أمين كتبي، والعلامة الشريف محمد اللقاني والعلامة الحجة خاتمة المحققين وكبير المسندين والمحدثين محمد الحافظ المصري... وغيرهم خلق كثير.
ثم أذكر تخصيصا إن شئت في بلادنا السودان منهم: إمام الأئمة العلامة السيد محمد بن المختار بن عبد الرحمن الشنقيطي، وقد تخرج به الأئمة الأعلام منهم العلامة أحمد بن عبد الرحمن القاضي، والإمام الطاهر بن التلب الحيمادي، والإمام المجاهد في سبيل الله الشهيد أحمد الهدي بن محمد بن زايد بن محمد السوارابي، والعلامة الجليل الشيخ محمد الخير بن عبد الله خوجلي، والشيخ الكبير أحمد ابن هاشم وأولاده الذين هم نجوم الاهتداء والاقتداء: شيخ الإسلام أبو القاسم أحمد هاشم، وأخوه المفتي الأكبر العلامة الطيب أحمد هاشم، وكبيرهم علما وسنا وتحققا محمد أحمد هاشم، والعلامة محمد الخير الدوش، والفقيه الحسن بن عبد القادر، وعلماء آل أبي قصيصة، وعلماء آل الربيع، وعلماء آل الغبشاوي، وهذه كلها بيوتات العلم وأئمة الهدى لا يشك أحد ولا يسأل، وكلهم تلاميذ الشيخ السيد محمد بن المختار الشنقيطي.
وأذكر العلامة إمام الأئمة الشيخ محمد دوليب الركابي، وقد تخرج به أئمة أعلام منهم العلامة محمد الزاكي، والشيخ محمد بن أحمد الملقب بالطفح لارتفاع درجته في العلم، والعلامة المشهور السنوسي بن سعيد، والشيخ الإمام إبراهيم الدولابي، وشيخ الإسلام الذي طبقت شهرته الآفاق الشيخ محمد البدوي تلميذ الشيخ محمد الزاكي، والعلامة الكبير الشيخ أحمد بن الكرار، والعلامة الشيخ علي بن أدهم وهما من تلاميذ شيخ الإسلام محمد البدوي، والعلامة الشيخ إبراهيم التليب، والإمام الشيخ أحمد طه الكواهلي.

واذكر إن شئت العلامة الشريف محمد بن الأمين الكوري، والعلامة سيبويه الزمان الشيخ سعد الدين الفلاني، والعارف العلامة الشريف محمد عبد المنعم المدفون ببلدة أم سعدون، والعلامة الشيخ سنموي بن فارع المدفون ببلدة مليط، والإمام عبد العزيز أبو غرة، وتلميذه العلامة الشيخ عمر قنبو.

واذكر إن شئت علماء الطبقة التي نحن فيها منهم: العلامة العارف بالله دفين أم طلحة الشيخ يوسف دفع الله بقُّوي (بقية الله في أرضه)، والعلامة الإمام الشيخ محمد المجذوب بن المدثر بن إبراهيم الحجاز، والشيخ محمد البرقوي، والشيخ عمر عيساوي، والإمام العلامة المشهور الشيخ مرزوق بن الفقيه الحسن الخزرجي، والشيخ الإمام الشريف محمد الطاهر يوسف، والعلامة صاحب الورع التام الشيخ أحمد الصديق عبد السلام، والعلماء الفوتيين منهم: الإمام الشيخ المبشر بن عمر بن سعيد الفوتي، وابنه العلامة الشيخ التجاني، وابنه الشيخ أحمد المدني، وكذلك الشيخ سري عال، والشيخ عثمان الفوتي، والعلامة الكبير المجمع عل جلالته في العلم والعمل الشيخ محمد سيرين صالح أبو بكر بن سعيد الفوتي، والعلامة الشيخ عبد الباقي أبو، والعلامة الكبير الشيخ الطيب ابن أبي قناية، والعلامة الشيخ الطيب مونة، والعلامة الغالي جديد، والشيخ العارف بالله الشريف محمد طه، والشيخ الإمام موسى إبراهيم ضيف، والعلامة أحمد بن الداه العلوي، والشيخ الفقيه إسماعيل محمد منقا، والعلامة بن العلامة الشيخ مدثر بن القاضي أحمد عبد الرحمن، والإمام الفقيه محمد تجاني سلمون، والشيخ الفقيه محمد النور، وقاضي محكمة بارا الشرعية العلامة أحمد الغندور، ومفتش المحاكم الشرعية العلامة عبد الرحمن عبد الرحيم حامد، والعلامة الكبير الشيخ محمد كرسي، والشيخ الفقيه الإمام عباس محمد.

• الأمر السادس:
إن مؤلفات شيوخ الطريقة التجانية التي ألفوها في أحكام الشريعة المطهرة شاهدة لهم بأعلى الشهادة بتمكنهم في علوم الشريعة ولولا خوف التطويل الذي يؤدي إلى الملال لذكرت أسماء مؤلفاتهم حتى يعلم جاهل وينتبه ذاهل كما أن أسماء شيوخ الطريقة التجانية تتردد كثيرا في أسانيد العلوم الشرعية كالحديث والفقه والأصول يعرف ذلك من له أدنى اطلاع على الأثبات والفهارس والمسلسلات والمشيخات.

فانظر إن شئت في إثبات الشيوخ أهل التمكين والرسوخ وفهارسهم ومشيخاتهم تجد أسماء أصحاب الشيخ سيدنا أحمد التجاني رضي الله عنه تجتمع عندها الأسانيد، وتدور حولها دوران القلادة على الجيد، وهذا لا يخفى علمه على من له اطلاع ومعرفة بهذا الشأن، فانظر إن شئت إلى (الشموس الشارقة في ما لنا من أسانيد المغاربة والمشارقة) و (البدور السافرة في عوالي الأسانيد الفاخرة) للعلامة الكبير أبي عبد الله محمد بن علي السنوسي الجغبوبي، وانظر أسانيد شيخ الإسلام في دولة الخلافة العثمانية عصمت الله بن إسماعيل بن إبراهيم الحسيني المشهور (عارف حكمت).

وانظر الثبت الكبير للعلامة فالح بن محمد بن عبد الله الظاهري المدني الذي سماه (شيم البارق في ديم المهارق)، والثبت الصغير له (حسن الوفا لإخوان الصفا). وانظر الثبت المشهور (قطف الثمر في رفع أسانيد الأثر) للعلامة الكبير شيخ المحدثين وإمام المسندين صالح بن نوح الفلاني. وانظر (التحرير الوجيز فيما يبتغيه المستجيز) للعلامة وكيل المشيخة الإسلامية في الخلافة العثمانية محمد زاهد بن الحسن الكوثري. وانظر (رياض الجنة في أسانيد السنة) للعلامة المحدث عبد الحفيظ بن طاهر الفهري. وانظر (فهرس الفهارس الأثبات ومعجم المعاجم والمشيخات) للعلامة حافظ المغرب عبد الحي بن عبد الكبير الكتاني. وانظر (إمداد الفتاح بأسانيد ومرويات الشيخ عبد الفتاح) وهو الثبت المخرج للعلامة الشيخ عبد الفتاح أبي غدة الشامي. وانظر أثبات ومرويات العلامة الشيخ صالح بن أحمد إدريس الكتاني. وانظر (بلوغ الأماني بأسانيد الشيخ ياسين الفاداني). وانظر (تشنيف الأسماع بشيوخ الإجازة والسماع) للعلامة محمود بن ممدوح الشافعي، وانظر (الطالع السعيد المنتخب من الأسانيد) للعلامة محمد بن علوي المالكي، وانظر (الدر النثير في الاتصال بثبت العلامة الأمير) للشيخ الإمام مسند عصره ياسين بن عيسى الفاداني، وكذلك (الروض النضير في الاتصال بثبت الأمير). وكذلك (فيض المبدي بإجازة الشيخ محمد عوض الزبيدي). وكذلك (إتحاف الإخوان بمطمح الوجدان) جميعها للشيخ العلامة ياسين الفاداني.