Dari Miswar bin Makhramah dan Marwan bin Al-Hakam radhiallahu’anhuma. Dalam hadis tersebut, Urwah bin Mas’ud Ats-Tsaqafi ia berkata,
واللَّهِ إنْ رَأَيْتُ مَلِكًا قَطُّ يُعَظِّمُهُ أصْحَابُهُ ما يُعَظِّمُ أصْحَابُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ مُحَمَّدًا؛ واللَّهِ إنْ تَنَخَّمَ نُخَامَةً إلَّا وقَعَتْ في كَفِّ رَجُلٍ منهمْ، فَدَلَكَ بهَا وجْهَهُ وجِلْدَهُ، وإذَا أمَرَهُمُ ابْتَدَرُوا أمْرَهُ، وإذَا تَوَضَّأَ كَادُوا يَقْتَتِلُونَ علَى وَضُوئِهِ، وإذَا تَكَلَّمَ خَفَضُوا أصْوَاتَهُمْ عِنْدَهُ، وما يُحِدُّونَ إلَيْهِ النَّظَرَ تَعْظِيمًا له
“Demi Allah, tidak pernah aku melihat raja yang diagungkan sebagaimana pengagungan para sahabat Nabi kepada Muhammad ﷺ . Demi Allah, tidaklah Rasulullah ﷺ meludah, kecuali pasti akan jatuh di telapak tangan salah seorang dari sahabatnya, kemudian orang itu pun menggosokkan ludah Nabi kepada wajah dan kulitnya. Dan bila Nabi memberi suatu perintah kepada mereka, mereka pun bergegas melaksanakan perintah Baginda. Dan apabila Baginda hendak berwudhu’, para sahabat hampir berkelahi karena berebut sisa wudhu Nabi. Bila Nabi berbicara, mereka merendahkan suara mereka di hadapan Nabi. Dan mereka tidak pernah menajamkan pandangan kepada Nabi, sebagai bentuk pengagungan mereka terhadap Nabi”
(HR. Al-Bukhari no.2731).
Para sahabat sangatlah obses kepada junjungan agung ﷺ sehingga ludah Nabi tak pernah jatuh tanah melainkan disambut oleh para sahabat, lalu diusap diwajah, ditelan dan sebagainya.
Jika dizaman ini, bentuk capal Nabi ﷺ sahaja orang pertikai kelebihan dan menolaknya.
Maka tak syak lagi, perasaan para sahabat ini diwarisi oleh ahli sufi kerana mereka ini memang yang paling obses terhadap junjungan Nabi ﷺ.
Semoga kita tergolong dalam kalangan mereka yang mewarisi obses para sahabat terhadap junjungan agung Nabi Muhammad ﷺ.
#sufi #tasawuf #tarikat #tarekat #sunnah
Tiada ulasan:
Catat Ulasan