Selasa, 18 Jun 2019

KEMULYAAN DIMATA ALLAH DAN MANUSIA

*KEMULYAAN DIMATA ALLAH DAN MANUSIA*

Kemulyaan itu ada dua macam.
1. Kemulyaan dzati (murni dari dalam dirinya) dan tdk bisa hilang atau dihilangkan. contohnya logam mulia / emas. walaupun sedang jd serbuk campur kotoran dlm got, emas tetep bisa didulang dan dimurnikan jadi emas lagi dan harganya tetep mahal sesuai standart. Demikian itulah para HABAIB / ANAK CUCU RASULULLAH SAW. walaupun saat ini diantara mereka ada yg nyemplung got jadi AHLI MAKSIAT dan DOSA BESAR. Mereka tetep HABIB dan MULYA dimata Allah SWT. Krn darah dagingnya adalah serpihan darah daging Rasulullah SAW. yg HARAM MASUK NERAKA. Dan diakhir hayatnya  mereka PASTI TAWBAT sebelum mati. dasarnya Al Qur'an, Al Ahzab ayat 33.
"Sesungguhnya Allah SWT berkehendah menghilangkan kotoran/dosa dari kalian AHLUL BAIT, dan membersihkan kalian dari dosa sebersih bersihnya".

Jd AHLUL BAIT walaupun (maaf) brengsek, ahli maksiat atau bagaimanapun kondisi mereka. mereka tetap mulya dan pasti masuk surga.

Dan kondisi mereka yg kadang kala tdk bener itu sebenarnya UJIAN BAGI UMMAT Rasulullah SAW. sampai dimana tingkat mahabbah dan adabnya kpd Rasulullah SAW.

2. Mulya TEMPELAN seperti logam disepuh emas. disinilah berlaku firman Allah: Sesungguhnya yg paling mulya diantara kalian disisi Allah, adalah Yg paling TAQWA. (QS. Alhujurat: 13).

Penentu kedua mulya TEMPELAN ini karena ketempelan iman dan ilmu. QS. Al Mujaadilah 11: Allah SWT Mengangkat derajat orang orang BERIMAN dan BERILMU diantara kalian.

Kemulyaan karena: IMAN, TAQWA dan ILMU akan hilang jika ketiga hal tsb terpisah atau hilang dari orangnya. contoh kemulyaan orang berimana, bertaqwa dan berilmu (para ulama yg bukan dzurriyyah Nabi SAW / BUKAN HABIB) akan hilang jika lepas imannya, na'udzubillah. juga karena lepas ketaqwaannya misalnya ulama kepergok berbuat mesum dll. Ulama hilang ilmunya karena gila. maka dia tdk mulya lagi.

Adapun HABAIB, (maaf) andaikan ia gila, ahli maksiat dll. mereka tetap CUCU NABI, dan NABI SAW sebagai manusia akan lebih dahulu mensyafaati CUCU / KETURUNANNYA sebelum memberi syafaat kepada ummatnya.

Ada yg komen, kan ketika saat naza' syakaratul maut Nabi bilang ummati.. ummati... ummati.... bukan anakku, cucuku atau lainnya. berarti yg paling difikir Nabi SAW adalah UMMATNYA.

BETUL itu saudaraku. apa sebabnya, ANAK CUCU BELIAU sudah dijamin oleh Allah SWT. Dan ditegaskan dlm Qur'an. adapun JAMINAN BAGI UMMATNYA - BERSYARAT. yaitu: IMAN, TAQWA dan ILMU yg bisa saja lepas kapan saja dan dimana saja dan dlm kondisi apa saja. Dan salah satu penyebab terbesar adalah JIKA ummat tersebut KURANG AJAR / SUUL ADAB kepada Rasulullah SAW langsung atau tdk langsung, seperti membenci dan memaki maki keturunannya.

Allah SWT. yg MURKA dan MURKA ALLAH bisa berakibat tercabutnya IMAN, TAQWA dan ILMU hamba2 yg dimurkaiNya.

*Postingan ini MURNI TARBIYAH dan TDK ADA URUSAN DENGAN POLITIK*

*ZAWIYAH TIJANIYAH*

Tiada ulasan:

Catat Ulasan