Rabu, 12 Jun 2019

PENGUKUHAN KEILMUAN SAYYIDINA QUTHBIL MAKTUM AHMAD BIN MUHAMMAD AT-TIJANI RA DI KOTA FEZ

Fez dikenal dengan kota ilmiah,  kota yang dipenuhi Ulama dan para pakar dari berbagai bidang keilmuan. Tak berlebihan jika membandingkan Fez dengan Cairo. Jika Cairo mempunyai Al-Azhar selaku lembaga yang sudah ribuan tahun mengemban misi ilmiah, maka Fez juga mempunyai Qarawiyyin selaku lembaga yang juga tidak kalah klasiknya dalam berkhidmah kepada dunia ilmiah.

Jika seorang pelaut masih tidak dikatakan tangguh sebelum berlayar di laut yang penuh gelombang, jika seorang pendaki gunung tidak dikatakan hebat sebelum mendaki gunung yang dipenuhi jurang nan curam, jika seorang pemain bola masih belum diakui bakatnya sebelum bermain di liga-liga Eropa. Seperti itu pula keilmuan seseorang masih tak teruji sebelum mendatangi daerah yang dipenuhi para ulama dan mendapat pengukuhan dan penyaksian dari ulama-ulama yang berada di tempat tersebut atas kemapanan ilmunya.

Sidna Syeikh Ahmad Tijani ra. yang berasal dari Ain Madhi ( Dahulu masuk kawasan Marocco barat sekarang masuk ke kawasan Jazair)  membawa Thariqah AT-Tijaniyah ke kota Fez, yang mana gebrakan Beliau tersebut secara tersirat membawa pesan bahwa Tariqat AT-Tijaniyah adalah Tariqat yang berpondasikan ilmu, yang bersumber dari Al-Qur'an dan Sunnah. Karena ketika Beliau membawa Tareqat ini ke Kota Fez berarti Beliau membuka ruang kritis yang selebar-lebarnya kepada para Ulama yang berada di kota Fez.

Pucuk dicinta ulam pun tiba, gayung pun bersambut. Kehadiran Sidna Syeikh Ahmad AT-Tijani ra. dengan Tareqah di kota Fez menjadi buah bibir di kalangan Ulama, ada yang semakin penasaran dengan Beliau, ada yang berkomentar miring, hal tersebut bisa dimaklum karena Beliau bukan penduduk asli kota Fez sehingga sampailah desas-desus Sidna Syeikh Ahmad Tijani ra. ke telinga Raja Maulai Sulaiman Al-Hasani.

Raja Maulai Sulaiman ingin meredakan desas-desus yang sedang berkembang di antara Ulama Fez dengan mengadakan diskusi, yang mana Sidna Syeikh Ahmad AT-Tijani ra. akan diuji keilmuan Beliau di hadapan ulama Fez. Raja Sulaiman selaku penyelenggara mengundang seluruh ulama Fez untuk berhadir pada acara diskusi tersebut.

Dan tibalah acara diskusi tersebut,  para ulama mulai menguji Sidna Syeikh Ahmad Tijani dengan menanyakan berbagai macam ilmu syariah. Tak ada yang sulit bagi Sidna Syeikh Ahmad Tijani untuk menjawab pertanyaan para ulama yang berhadir karena dari umur tujuh tahun Beliau sudah hapal Al-Qur'an dan dari umur enam belas tahun Beliau sudah menjadi mufti dalam Mazhab Maliki.

Atas diskusi tersebut,  hadirin terbagi menjadi tiga bagian. Pertama, ada yang masih belum puas dan penasaran dengan keilmuan Sidna Syeikh Ahmad AT-Tijani ra. karena waktu yang disediakan untuk diskusi sudah berakhir dan tak semua masalah yang ingin ditanyakan hadirin bisa terjawab karena sempitnya waktu. Kedua, ada yang terkagum-kagum dengan kokohnya keilmuan Sidna Syeikh Ahmad AT-Tijani ra. sehingga membuat pengakuan atas ke ilmuan Beliau dengan membuat syi'ir dan tulisan yang memuji keilmuan Beliau bahkan ada yang akhirnya menjadi murid dan mengikuti Thariqah  yang Beliau bawa. Raja Maulay Sulaiman yang mana Beliau seorang Raja dan sekaligus Ulama juga terkagum-kagum dengan argument-argument yang disampaikan Sidna Syeikh Ahmad AT-Tijani ra. saat diskusi dan pada akhirnya Raja Sulaiman juga mengikrarkan janji setia untuk menjadi pengamal Thariqah AT-Tijaniyah.
Ketiga,  mereka yang bertambah inkar dan hasadnya kepada Sidna Syeikh Ahmad AT-TIJANI ra. karena pada saat diskusi tak satupun pertanyaan yang diajukan bisa membuat Sidna Syeikh Ahmad AT-Tijani ra. terpojok. Sehingga ada lima puluh ulama yang bersekongkol ingin menjebak Sidna Syeikh Ahmad AT-TIJANI dengan membuat undangan makan sambil berdiskusi di hari, jam yang sama, di tempat berbeda. Jika Sidna Syeikh Ahmad AT-Tijani ra. menerima satu undangan mereka dan menolak undangan yang lain maka empat puluh sembilan yang lain akan berkata kepada khalayak ramai bahwa Sidna Syeikh Ahmad AT-Tijani ra. menolak undangan makan mereka karena tak berani melanjutkan diskusi. Dan jika Sidna Syeikh Ahmad AT-Tijani  menerima semua undangan mereka tentu waktunya tak akan sempat karena mendatangi undangan makan lima puluh orang di tempat berbeda di waktu yang sama. Dalam pikir mereka Sidna Syeikh hanya akan bisa memenuhi satu undangan makan dari lima puluh undangan yang diajukan, sehingga empat puluh sembilan yang lain akan berkata kepada khalayak ramai bahwa Sidna Syeikh Ahmad AT-Tijani ra. tidak memenuhi undangan makan mereka. Mereka telah bersepakat untuk mengundang maulana Syeikh setelah Shalat Ashar di hari yang sama.

Ala Kulli Hal, dengan mukasyafah dan ilmu Asrar yang Sidna Syeikh miliki,  Allah SWT memberi tahu kepada Beliau rencana tipu daya mereka. Dengan Karamah yang Allah karuniakan kepada Beliau, akhirnya Beliau penuhi  semua undangan makan yang diajukan kepada Beliau di waktu yang sama dan di hari yang sama. Sehingga lima puluh ulama yang bersekongkol untuk menjebak Beliau tersebut saling bertengkar dan saling tidak mempercayai antara mereka satu sama lain karena masing-masing di antara mereka mengaku telah didatangi Sidna Syeikh di waktu yang sama,  di hari yang sama,  di tempat yang berbeda.

Mendengar pertengkaran mereka maka Sidna Syeikh Ahmad AT-TIJANI ra. berusaha untuk mendamaikan, lima puluh orang ulama tersebut berkumpul dalam sebuah mesjid. Sidna Syeikh datang ke mesjid dan menanyakan kepada mereka satu persatu. "Benarkah saya datang ke rumah Anda dan Anda menanyakan hal ini kepada saya?". Terus saja pertanyaan tersebut Beliau tanyakan kepada mereka satu persatu. Hingga akhirnya mereka yakin bahwa tak ada dusta di antara mereka dan memang Sidna Syeikh Ahmad AT-TIJANI ra. mendatangi mereka satu persatu di waktu yang sama, di hari yang sama, di tempat yang berbeda.

Setelah kejadian tersebut tersebarlah Tareqah AT-Tijaniyah di kota Fez dan bisu lah mulut mereka yang berkomentar miring.

Seperti itulah matahari, jika sudah terbit tak ada satupun yang mampu menghalangi cahayanya kecuali bagi mereka yang matanya buta sehingga tak mampu melihat sinarnya.

اللهم احشرنا في زمرة ابي الفيض التجاني
وامدنا بمدد ختم الاولياء الكتماني

Tiada ulasan:

Catat Ulasan