Selasa, 9 Mei 2023

HIMMAH YANG BESERTA DENGAN IZIN ALLAH


اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞ الفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ ۞ وَالخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ ۞ نَاصِرِ الحَقِّ بِالحَقِّ ۞ وَالهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ المُسْتَقِيمِ ۞ وَعَلَى آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيمِ ۩

Telah dikhabarkan oleh Murobbina Sayidi Ahmad Al Hadi al Hasani at Tijaniy Hafizahullahu Ta’ala; 

Maka, jika amat berkeinginanlah diri seseorang itu (untuk berada di jalan Allah) utk mendapat redha Allah, maka Allah Ta’ala itu menuruti akan himmah(niat) hamba itu 

Cinta Allah dan seumpamanya, maka itulah himmah yang tinggi (itulah maksud kesungguhan usaha untuk tujuan perjalanan kepada Allah), dan jikalau tidak (tanpa izin Allah), maka jatuhlah dan menjadi rendahlah ia (terkeluar atau rendahlah kedudukan dirinya di dalam perjalanannya untuk menuju kepada Allah). 

Iradah Allah, pertolongan Allah, adalah (beserta) dengan himmah hambaNya yang diizinkan. Bukan semua himmah-himmah orang yang ada izin (yakni bukan semua orang yang ada himmah adalah Allah turut beserta dengan himmahnya itu) . 

Himmah orang yang ada izin (yang mendapat izin Allah), himmah itu adalah himmah Tuhan, bukanlah himmah dirinya sendiri, sebab himmah yang ada izin (izin Allah) maka Allah turut serta dengan himmah orang itu, (Oleh itu, himmah Tuhan) bukan turut serta dengan mana-mana manusia kerana sesungguhnya himmah itu disisiNya (yakni himmah yang ada izin itu adalah himmah Allah). 

Pada himmah hamba yang beserta dengan izin Allah, maka setiap jawarihnya (pergerakan anggotanya) adalah dengan izin Allah. Segalanya yang dibuat (oleh jawarihnya), bukanlah dibuat dengan sendiri, tetapi dengan kehendak ilahi, digerakkan oleh Allah, dibawah iradah Allah, seumpama orang yang mati (sebab orang yang mati, jawarihnya bukanlah dibawah pentabiran dirinya, dia tidak ada kuasa langsung atas jawarihnya), (bahkan hamba itu) tidak ada keakuan langsung.

Semoga Allahﷻ merahmati dan memberkati Murobbina Al Arifbillah Sayidi Ahmad Al Hadi Al Hasani Hafizahullahu Ta'ala dan menempatkan beliau dikalangan kekasih²Nya yang terpuji, yakni disisi Sayidi Ahsan Al Baqili ra., disisi Sheikh Ahmad at Tijani ra. dan disisi Sayidina Wamaulana Muhammad ﷺ.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞ الفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ ۞ وَالخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ ۞ نَاصِرِ الحَقِّ بِالحَقِّ ۞ وَالهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ المُسْتَقِيمِ ۞ وَعَلَى آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيمِ ۞ سُبحَانَ رَبِّكَ رَبِّ اْلعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ ۞ وَسَلامٌ عَلَى اْلُمرْسَلِيْنَ ۞ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ۞

Tiada ulasan:

Catat Ulasan