بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ إهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ نَاصِرِ الحَقِّ بِالحَقِّ وَالهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ المُسْتَقِيمِ وَعَلَى آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيمِ
Dari Manaqib Kitab Faidh Robbani di jelaskan Sesungguhnya Malaikat Jibril a.s. turun dihadapan Rosululloh SAW. Dia berseru dengan suara yang sangat keras di hadapan orang banyak seraya berkata: “Selamat, selamat dan bergembiralah orang-orang yang mengambil Thoriqoh Tijani”.
Berkata Sayyidina Syaikh Abi al-Faidh Ahmad at-Tijani r.a:
“Akan datang anugerah kepada murid-murid thoriqohku, hingga manusia masuk berbondong-bondong ke dalam thoriqohku. Anugerah ini datang ketika manusia dalam keadaan sempit dan sangat sulit ”.
=========
Seorang syaikh mursyid yang hafal al-Qur’an bernama Syaikh Abu Naufal r.a. berkata: “Saya bermimpi bertemu Rosulullah saw. seolah-olah saya mencium tangan beliau yang mulia”.
Nabi saw. bertanya kepada saya: “Mengapa kamu tidak mengambil thoriqoh Tijaniyah?”
Saya menjawab: “Ya Sayyidi ya Rosulallah! saya telah mengambil thoriqoh Qodiriyah”.
Nabi saw. mengulangi bertanya: “Mengapa kamu tidak mengambil thoriqoh Tijaniyah?”
Saya berkata kepada beliau: “Ya Sayyidi ya Rosulallah saya pada diri saya diizinkan membaiat (syaikh mursyid) thoriqoh Qodiriyah)”.
Lalu Rosulullah saw. bersabda:
“Saya bertanya kepadamu mengapa kamu tidak mengambil thoriqoh Tijaniyyah?”
Saya bertanya: “Ya Sayyidi ya Rosulallah dari mana saya mengambil thoriqoh Tijaniyah?”
Rosulullah bersabda: “Ambillah thoriqoh Tijaniyah dari salah satu dua orang: sayyid Muhammad al-Hafidz at-Tijani atau dari Sayyid Muhammad as Sayyid at-Tijani. Sayyid Muhammad as Sayyid at-Tijani lebih dekat darimu. Sampaikan salamku kepadanya dan katakan Rosulullah membacakan salam untukmu dan bersabda kepadamu; berilah izin membaca wirid thoriqoh Tijaniyah, saya datang kepadamu agar engkau memberiku izin membaca wiwid-wiridnya”. Kemudian Sayyid Muhammad al-Sayyid at-Tijani memberi izin kepada Syaikh Abu Naufal membacanya setelah sanggup menerima syarat-syarat suluknya.
==========
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞ الفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ ۞ وَالخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ ۞ نَاصِرِ الحَقِّ بِالحَقِّ ۞ وَالهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ المُسْتَقِيمِ ۞ وَعَلَى آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيمِ
Tiada ulasan:
Catat Ulasan