🌹EDARAN ZAWIYAH IRAAH 25🌹
🌹TORIQAH FADHLUL ILAHI🌹🌹MARTABAT ALKATMIYAH DAN KHATMIYAH🌹
وَسُئِلَ رَضِيَ اللهُ عَنهُ مَا مَعْنَى الْمَكتُومُ؟ فَقَالَ هُوَ الَّذِي كَتَمَهُ اللهُ عَنْ جَمِيْعِ خَلْقِهِ حَتَّى الْمَلاَئِكَةَ وَالنَّبِيِّينَ إِلاَّ سَيِّدُ الوُجُودِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ فَإِنَّهُ عَالِمٌ بِهِ وَبِحَالِهِ وَهُوَالَّذِي حَازَ كُلُّ مَاعِنْدَ الْأَولِيَاءِ مِنَ الكَمَالاَتِ الإِلَهِيَّةِ, وَاحْتَوَى عَلَى جَمِيْعِهَا(رماح: 2 \495)
Dan ditanya Sayyidi Syeikh radliyallaahu 'anhu tentang apa maksud / makna Al Maktuum?... Beliau menjawab: Dia (adalah wali) yang dirahasiakan oleh Allah dari (pandangan dan pengetahuan) seluruh mahluk-Nya. Bahkan para malaikat dan para nabi (tidak diberi tahu). Kecuali Sayyidul Wujud Rasulullah SAW. Sesungguhnya beliau mengetahui (siapa wali Al Maktum) itu dan juga tahu tentang hal Ahwalnya. Dan Dialah (Al Maktuum) yang menghimpun semua kesempurnaan sifat ilahiyah yang ada pada para wali dan menjadi penjaga bagi semuanya. ".
(Rimah (cetakan terbaru) Jilid 2: 495).
قَالَ رَضِيَ اللهُ عَنهُ: أَنَا سَيِّدُ الأَولِيَاءِ كَمَا أَنَّهُ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ سَيِّدُ الأَنْبِيَاءِ. (رماح: 2 \495)
Berkata Sayyidi Syeikh radliyallaahu 'anhu:
"Aku adalah penghulu bagi para wali sebagaimana Rasulullah SAW sebagai penghulu bagi para nabi. (Rimah (cetakan terbaru) Jilid 2: 495).
قَالَ رَضِيَ اللهُ عَنهُ وَأَرْضَاهُ: لاَيَشْرَبُ وَلِيٌّ وَلاَيَشْقَى إلاَّ مِنْ بَحرِنَا مِنْ نَشَأَةِ العَالَمِ إِلَى النُّفِخُ فِى الصُّورِ. (رماح: 2 \495)
Berkata Sayyidi Syeikh radliyallaahu 'anhu wa ardhaahu: "Tak seorang walipun yang minum atau mengambil ilmu kewalian, kecuali ia mengambil dari lautan ilmu kewalianku, sejak permulaan alam diciptakan sampai ditiupnya sangkakala". (Rimah (cetakan terbaru) Jilid 2: 495).
وَقَد ثَبَّتَ عَن شَيخِنَا رَضِيَ اللهُ عَنهُ أَنَّ سَيِّدُ الوُجُودِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ أَخبَرَهُ يَقظَةً بِأَنَّهُ الخَتْمُ الْمُحَمَّدِي الْمَعْرُوفُ عِندَ جَمِيْعِ الأَقْطَابِ وَالصِّدِّقِينَ. بِأَنَّ مَقَامَهُ لاَ مَقَامَ فَوقَهُ فِى بِسَاطِ الْمَعْرِفَةِ بِاللهِ تَعَالَى وهَذَا الخَتْمُ هُوَ الْمُتَلَقَّى لِجَمِيْعِ مَا يُفِيْضُ مِنْ ذَوَاتِ الأَنْبِيَاءِ عَلَيْهِمُ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ مِنَ الإِمْدَادِ وَهُوَ الْمُفِيْضُ لِتِلْكَ الإِمْدَادِ عَلَى جَمِيْعِ الأَوْلِيَاءِ وَإِنْ لَمْ يَعْلَمُوا بِهِ. وَفَضْلُ سَيِّدُنَا الشَّيْخِ رَضِيَ اللهُ عَنهُ لاَيُحْصِرُ بِالْعَدَدِ وَلاَ يُدْرِكُ بِالقِيَاسِ وَلاَيُحِيْطُ بِهِ الأَقْلاَمُ وَلاَ يَعْلَمُ حَقِيقَةُ فَضْلِهِ إِلاَّ الله اَلَّذِي تَفَضَّلَ بِهِ عَلَيْهِ وَرَسُولِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ. (الخلاصة الوافية: 76)
"Dan benar benar telah ditetapkan, (sebuah) kabar dari Sayyidi Syeikh radliyallaahu 'anhu, bahwa sesungguhnya Sayyidul wujuud SAW memberinya kabar dalam keadaan sadar (bukan mimpi) bahwa dia adalah Al Khatmul Aulia' yang terkenal di kalangan para wali quthub dan para shiddiqiin. Bahwa sesungguhnya maqam beliau adalah maqam yang tidak ada lagi maqam diatasnya dalam maqam makrifah kepada Allah SWT, dan (pemilik maqam) Al Khatam ini adalah Dia yang menerima langsung (aliran) madaad yang turun dari para nabi alaihimus shalatu was salaam, dan dia pula yang membagi (aliran madad) tersebut kepada para setiap wali (quthub) walaupun mereka tidak tahu (hal tersebut). Dan keutamaan Sayyidi Syeikh radliyallaahu 'anhu tidak terhitung lagi jumlahnya, dan tidak bisa dijangkau dengan berbagai perumpamaan, dan tidak akan mampu ditulis dengan pena, dan tidak ada yang tahu hakekat keutamaannya kecuali Allah SWT yang memberikan keutamaan tersebut dan Rasulullah SAW".
(Al Khalashatul Waafiah :76).
Tiada ulasan:
Catat Ulasan