Syeikh Sidi Ahsan Al-Ba'qili
Sayyid Ahsan Al-Ba’qili Al-Hassani
Syekh Maulana Ahsan bin Muhammad bin Abi Jamaah Al-Ba’qili lahir di Desa Ikidhi-Maroko. Pada usia 8 tahun ayahnya meninggal dunia, mulai saat itulah saudara-saudaranya yang mencukupi keperluan Beliau sehari-hari. Pada usia 14 tahun Beliau telah hafal Alquran, yang kemudian meneruskan menimba ilmu kepada para ulama diberbagai daerah Negara Matahari Terbenam tersebut, diantaranya di Qurawiyin-Fes, Medina Qasr Kabir, Medina Settat,dan lainnya.
Pada tahun 1321, Beliau memulai mempelajari ilmu Tasawuf, mulanya dibawah bimbingan Syekh Sidi Ali Masfayubi, dan kemudian berguru kepada Syekh Al-Qutb Husen Al-Ifrani (W. 1328 H) penulis kitab “Tiryaqu al Qulub min Adawai al Ghaflah wa ad Dzunub”,.
Beliau juga banyak menelurkan buah karya ilmiah diantaranya yaitu:
Ø Iraatu Araaisi Syumusu Falaki al Haqaiq al Irfaniyah…
Ø As Syurbu as Shafi min al Karami al Kafi ala Jawahiri al Ma’ani
Ø Suqu al Asrar ila Hadrati al Syahidi as Sattar
Ø Az Zalalu al Asfa wa al Lubabu al Mahdi al Aufa
Ø Raf’u al Khilaf al Ghummah fi ma Yadzunnu fihi Ikhtilafu al Ummat
Ø Idhohu al Adillah bi Anwari al Aimmah
Ø Hasyiyah ala Syarhi as Suyuti ala Alfiyah ibni Maliki
Ø Tuhfat al Athfal fi Nahwi
Ø Dan lain sebagainya.
Adapun diantara murid-muridnya yang kesohor diantaranya ialah:
ü Syekh Sidi Ahmad bin Ali Al-Kasyti (W. 1374 H)
ü Syekh Sidi Muhammad Habib Al-Ba’qili
ü Syekh Sidi Muhammad Kabir Al-Ba’qili
ü Syekh Muhammad Arobi bin Mahdi (yang berkunjung ke Indonesia pada bulan September 2013 lalu), Dan lain-lain.
Dikisahkan oleh Syekh Muhammad bin Ahmad Alfa Hasyim Al-Futiy; pada musim haji saya bertemu dengan Sidi Ahsan Ba’qili, seorang yang Alim, ahli Fiqih, ahli Hadits pada zamannya yang hafal 200 ribu hadits beserta sanadnya, penulis produktif diberbagai disiplin ilmu. Hingga beliau terpukau dengan beberapa pertanyaan yang dijawab Sidi Ahsan Ba’qili, diantaranya; Zawiyah itu seharusnya diatas/dibawahnya tidak ada bangunan lagi untuk tempat tinggal.
Demikianlah cerita keponakannya Syekh Umar Al-Futiy penulis kitab “Ar Rimah”tersebut.
Pada tahun 1367 H., Beliau mulai terserang penyakit Hepatitis, yang ujungnya beliau menghadap kehadirat Sang Ilahi pada malam jumat 10 Syawal 1368 H. Dahulu dimakamkan di daerah Oulad Ziyan, namun -subhanallah- ketika dipindah ke daerah Ghufron-Casablanca mayatnya utuh walaupun sudah bertahun-tahun. Demikianlah biografi singkat Beliau yang dapat saya tuliskan disini, semoga bermanfaat dan semoga kita mendapat barokah dari ilmu Beliau.
cpf
Tiada ulasan:
Catat Ulasan