Diwajibkan bagi ikhwan Tijani untuk menghormati dan mengangungkan seluruh Wali-Wali Allah SWT. dari Thareqat manapun. Cuma yang perlu kita tekankan menghormati dan mengangungkan bukan berarti dengan menziarahi atau mengambil berkah kepada Wali-Wali Allah SWT. yang diluar Thareqah Tijani.
Kita mencintai dan mengangungkan kepada wali-wali Allah SWT. yang diluar Thareqat Tijani cuma kita tetap dilarang untuk menziarahi (Baik ziarah zahir atau ziarah bathin), mengambil berkah, meminta madad kepada wali-wali Allah SWT. Diluar thareqah Tijani. Dan Hal Ini sudah FINAL, tidak ada
tawar menawar dalam urusan ini.
Ingat, sudah banyak contoh dari ikhwan-ikhwan kita yang dicabut Sidi Syeikh sehingga tidak bisa lagi mengamalkankan wirid mulia ini, awal-awal mereka meninggalkan thareqat ini tidaklah secara langsung, sedikit demi sedikit tak terasa akhirnya tercabut sendiri amaliyah dia karena menganggap remeh dengan urusan ini.
Sebagai contoh ada seorang ikhwan, dahulu istiqamah di dalam thareqah dan wirid tapi setelah pindah ke pemukiman yang disana banyak murid Guru Sekumpul mulai terlihat perubahan. Berawal dengan sering berkumpul membaca maulid, Burdah dilingkungannya.Terus setiap tetangga yang datang ke rumahnya selalu bertanya, "Kok tidak ada foto Guru Sekumpul? ", karena memang di rumahnya tak ada foto Guru Sekumpul yang ada hanya Foto Abuya Kita Tercinta. Karena tuntutan lingkungan akhirnya dia tidak kuat sehingga menurunkan foto Abuya Kita Tercinta dan Memajang Foto Guru Sekumpul. Tak berselang lama setelah itu hingga saat ini sudah sekian tahun tak pernah lagi berhadir ke Zawiyah, baik saat pembacaan wazifah, hailalah ataupun saat ada acara kedatangan para syurafa. Semoga Sidi Syekh mengembalikan mahabbah di hatinya.
Coba kita renungkan berawal pindah ke lingkungan yang didominasi pengamal thareqat lain, dilanjutkan dengan sering berkumpul membaca Maulid, Burdah dan lainnya yang tentunya membaca maulid tidaklah masalah bagi kita tapi karena sering berkumpul dengan pengamal thareqat lain sedikit banyak juga mempengaruhi kualitas mahabbah kepada Sidi Syeikh, puncaknya dengan menurunkan foto Abuya tercinta dan memajang Foto Guru thareqat lain dan berakhir dengan tidak pernah lagi hadir ke Zawiyah. Bukankah hal tersebut berjalan dengan sedikit demi sedikit??.
Dari karena itu untuk urusan ini kita tidak ada tawar menawar, jangan sampai kita beranggapan " Tak apa aku hadir di Haul Wali Di Luar Thareqat Tijani tapi aku hanya sekedar berhadir tidak dengan niat mengambil berkah atau madad dan hatiku hanya untuk Sidi Syekh". Sebegitu yakinkah dengan Mahabbah yang anda miliki??, Apakah tidak tahu bahwa Rasulullah SAW. mengumpakaman hati seperti bulu yang ditiup angin terbang terombang ambing di tengah sahara karena bagitu sering berbolak baliknya??. Tidak sesederhana itu Wahai Saudaraku.
Dalam urusan ini mari kita tutup telinga kita untuk mendengar kata-kata orang lain, dengan istilah orang Banjar "Tatak Batang". Tak usah risau dan takut dengan anggapan orang lain kepada kita. Untuk apa kita capek-capek menyesuaikan diri kita agar terlihat baik atau diterima orang lain tapi pada akhirnya kita tdk mendapatkan Ridlo Guru kita??.
Kita... Baik dengan siapapun, menghargai siapapun, mencintai siapapun tapi untuk hal ini mohon maaf kita tidak bisa berkompromi. Silahkan orang mau berkata apa tentang kita, silahkan orang mau menganggap kita, karena pada akhirnya kita juga tak bisa membuat semua orang senang dan suka kepada kita. Yang kita cari bukanlah keridhaan manusia, yang kita cari adalah keridhaan Allah dan RasulNya serta Guru kita Sayyidina Syekh Ahmad At-Tijani.
☆Zawiyah Al-Bassyair☆
l☆Z☆awiyah Al-Bassyair
Indonesia
Tiada ulasan:
Catat Ulasan