Khamis, 3 November 2022

Malamatiyyah Menurut Syaikh Yusuf Makassar

Akhir-akhir ini timeline sedang ramai bahas Tarekat Malamatiyah. Syaikh Yusuf Al-Makasari, seorang ulama Nusantara yg hidup di abad 17 pernah menyinggung tarekat ini dalam salah satu karyanya, Zubdat al-Asrar. Malamatiyah sendiri adalah salah satu tarekat sufi yang tidak menampakkan kebaikan dan tidak menyembunyikan keburukan. Buat golongan yg suka tanya “dalilnya mana?”, Syaikh Yusuf Al-Makasari menyitir hadis qudsi:

إنّ أوليائي تحت خبائي لا يعلمهم سوائي

“Para kekasih-Ku berada di balik tenda-Ku. Tak ada yang mengenal mereka kecuali Aku.”

Kata Syaikh Yusuf, di antara wali yang tergolong jenis ini adalah Uways Al-Qarani, yang oleh Nabi saw disebut sebagai “orang yang tak dikenal di bumi namun masyhur di langit.”

Namun yang paling penting, ujar Syaikh Yusuf dalam Zubdat al-Asrar, untuk menjadi wali malamatiyah, seseorang harus mengikat dirinya dengan syariat (taqayyud bi zhahir al-syariat) dan berpegang pada hakikat batin (tamassuk bi bathin al-haqiqat). Kalau tidak melakukan salah satunya, maka dia adalah manusia cacat (al-insan al-naqish), bukan manusia sempurna (al-insan al-kamil).

Andai manusia cacat tersebut memiliki keistimewaan, maka hal itu bukanlah karamah, melainkan istidraj (keistimewaan yang muncul dari orang fasik atau kafir). Demikian keterangan singkat dan padat tentang Malamatiyah menurut Syaikh Yusuf Al-Makasari.

***

Zubdat al-Asrar adalah salah satu dari 18 judul karya Syaikh Yusuf Al-Makasari yg sedang dikhidmahi oleh Mas Nur Ahmad (seorang kiai muda lulusan Leiden) dan saya. Ada dua naskah Zubdat al-Asrar yang terkumpul, yang satu ada di Leiden dengan kode Or. 7025 dan yang satu ada di PNRI dengan kode A. 45. Tampaknya 18 judul karya Syaikh Yusuf ini merupakan naskah yg sejauh ini ditemukan. Semuanya akan diterbitkan dalam satu buku lengkap dengan takhrij hadis dan terjemahannya.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan