BEBAS DARI PENJARA BAROKAH SHALAWAT FATIH
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ، وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ.
Syekh Ibn Zaidan Abdurrahman Bin Muhammad as-Sijilmasi (wafat tahun 1365 Hijriyah) rahimahullah menyebutkan, “Bahwa Syekh Muhammad Bin Abdul Qadir Bin Muhammad Fathan az-Zarhuni rahimahullah yang populer dengan sebutan Ibn Qudur seorang ulama, pakar fiqh, tokoh sufi yang menjadi hakim ternama sekaligus menjadi imam Zawiyah Thariqah Idrisiyah pernah mengeluarkan fatwa yang tidak disenangi penguasa sehingga beliau menjadi tahanan kerajaan. Mendengar hal tersebut Sayyidi Syekh al-Quthbul Maktum Ahmad Tijani Radhiyallahu anhu mengirim surat kepada beliau yang berisi wasiat untuk memperbanyak membaca shalawat al-Fatih. Pendek kata, beliau memperbanyak membaca shalawat Fatih hingga beberapa hari kemudian beliau mendapat kabar gembira dibebaskan dari penjara dengan barokah shalawat Fatih.
Teringat cerita mbah kyai Abdurrozaq bahwa di Lasem ada seorang china non muslim dipenjara. Kemudian oleh seseorang si china diajari sholawat fatih dan disuruh memperbanyak baca sholawat fatih. Tidak beberapa lama dia dibebaskan dari penjara.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan