Dzikir Hailalah Jumuah
ذكر حضرة الجمعة المسمى الهيللة لازم من لوازم الطريقة فلا يجوز للفقير تركه ولا التهاون به
Dzikir Hadlroh hari Jum'ah yang biasa disebut Hailalah adalah salah satu kwajiban thoriqoh. Maka seorang ikhwan tidak diperbolehkan untuk meninggalkannya dan meremehkannya.
وله وقت محدود لا يتعداه وهو من عصر الجمعة الى الغروب كالوقوف بعرفة عشية عرفة ليلة العيد فإن فات الوقوف في تلك الليلة فات فلا يدرك إلى العام المقبل ولو وقف هناك أبدا لا ينفعه ولا ينجبر حجه
Dzikir Hailalah memiliki waktu yang telah ditentukan dan tidak boleh dilewatkan, yaitu waktu setelah asar sampai terbenamnya matahari, seperti halnya wukuf di Arofah, yang waktunya siang hari Arofah sampai malam hari raya. Apabila seseorang tertinggal wukuf pada sore itu, maka dia tidak bisa menemuinya sampai tahun depan, meski dia wukuf di sana sepanjang tahun, wukufnya tetap tidak berguna dan kekurangan hajinya tidak bisa tertutupi.
وإذا فات هذا الذكر في هذا الوقت لعذر شرعي فالرجاء قوي أن يكتب له ثوابه وإن فوته على نفسه لغير عذر كالتهاون أو اشتغال عنه بغير ضرورة فمصيبة في الطريق
Oleh karena itu, maka apabila dzikir ini telah terlewati pada waktu ini (setelah asar hari jumat sampai terbenamnya matahari) karena ada uzur syar'i, maka harapan pahala dicatat baginya sangat kuat. Dan apabila dia meninggalkan untuk membacanya bukan karena udzur syar'i, seperti karena meremehkan dan sibuk yang bukan dloruri, maka itu termasuk musibah dalam thoriqoh.
قال في الإراءة وأما الهيللة فهي نذر معين بوقت مخصوص من عصر الجمعة إلى الغروب فإن فات لعذر شرعي كمريض ونسيان أو غلبة نوم أو إكراه أو حيض ونفاس سقط وجوبها لأنها تجب بالذكر والقدرة في الوقت المعين
Pengarang Iroah mengatakan : Adapun bacaan Hailalah adalah sebuah nazar yang telah ditentukan dengan waktu yang khusus, mulai setelah ashar hari Jum'at sampai terbenamnya matahari. Maka apabila bacaan Hailalah tertinggal karena udzur syar'i seperti sakit, lupa, tidur, dipaksa (untuk tidak melaksanakan Hailalah) atau disebabkan Haid dan Nifas, maka kwajibannya gugur. Karena Wazifah diwajibkan sebab dzikir (lazim) dan karena mampu melaksanakan pada waktu yang telah ditentukan.
وإن تسبب في تركها كاشتغاله بالأسباب أو مزاح حتى خرج الوقت فقد عصى أمر الشيخ وأمر المقدم وأمر النبي صلى اله عليه وسلم لأنه صاحب هذه الطريقة المشرفة به فيلزمه استدراك مثلها من غير قضاء ويثقل عليه بألف من صلاة الفاتح وبكثرة الاستغفار لينزجر إلى الجمعة في الاستغفار وعلى كل حال فما فاته لا يؤديه ما ذكره وهو أعظم مصيبة الخ اهـ الإراءة.
Meskipun begitu, jika seseorang mencari cari alasan untuk tidak melaksanakannya, seperti kesibukannya mencari rizqi atau sebab bergurau, sehingga waktu hailalah keluar, maka dia telah mendurhakai perintah syekh, muqoddam dan perintah baginda Nabi Muhammad SAW. Karena beliaulah pemilik thoriqoh yang mulia ini. Oleh karena itu dia berkewajiban melaksanakan persamaannya dengan tanpa qodlo, dan dia dianjurkan membaca seribu sholawat fatih dan memperbanyak bacaan istighfar agar dia tidak mengulangi lagi pada hari Jum'at mendatang.
Dan yang pasti, jika dzikir Hailalah telah lewat, maka tidak dapat diqodloi oleh apapun, dan ini merupakan musibah dalam thoriqoh.
Al-iroah
فليجتهد العامل والموظف وليذكر بما أمكنه
Oleh karena itu, berusahalah para pekerja dan pemilik kegiatan, untuk dzikir pada saat itu.
والرجولية من علامة رفع الهمة. والله أعلم.
Termasuk tanda tanda sifat lelaki adalah tingginya cita-cita. Wallahu a’lam.
*Zawiyah Al-Bassyair*
Tiada ulasan:
Catat Ulasan