KENALI DIRIMU, MAKA KAU AKAN MENGENAL TUHANMU
(Bukan Status Biasa)
Jika ingin mengenal ruhmu, coba ucapkan lafadz Jalalah "Allah" dalam sunyi senyap mu, dengan tanpa menggerakkan lisan. Maka lafadz "Allah" akan terucap olehmu tanpa butuh lisan; terdengar olehmu, tanpa butuh telinga.
Saat itulah, ruhmu yang mengucapkan lafadz "Allah", dan ruhmu juga yang mendengarkannya.
Rasulullah SAW bersabda:
{إن الله تجاوز لي عن أمتي ما حدثت به أنفسها }
"Sesungguhnya Allah memaafkan atas umatku apa yang terbersit dalam hati mereka" (Muttafaqun alaihi)
Ruh dapat mengucapkan, dan mendengar apa yang terucapkannya. Ruh juga tahu apa apa yang terucap dalam hati.
Dan Dia lah Tuhan yang menemani kamu, sebagaimama sabda Nabi:
{أنا جليس من ذكرني}
"Aku adalah teman bagi hamba yang berdzikir (menyebut)-Ku"
Dan itu merupakan derajat ihsan:
{أن تعبد الله كأنك تراه}
"Kamu sembah Tuhanmu, seakan-akan kau melihat-Nya".
Tatkala kau telah melihat-Nya, maka tampaklah dalam cerminan hatimu sifat Allah "Ad-Dahir" (Yang Maha Jelas)
Di saat itu dirimu hanya dalam ke-Maha Jelas-an Allah dalam segala yang ada.
Bukankah satu hal yang baru tiada tampak bagi hamba yang dahulu.
Syaikh Ibnu Al-Farid dalam sya'irnya:
فلم تهوني مالم تكن في فانيا * ولم تفن مالم تجتلى فيك صورتي
"Tiadalah kamu mencintai-Ku, sebelum dirimu terhanyut (fana) dalam Dzat-Ku # dan tiadalah dirimu terhanyut dalam Dzat-Ku, sebelum Aku menjadi tampakan dirimu"
Inilah ruh sebagai wujud asal sekaligus permatamu.
Ruh adalah tampakan alam; mulai hamparan hingga Arsy.
Ruh adalah aroma, sekaligus tiupan Tuhan dalam dirimu.
Jika engkau telah mengenali ruhmu dalam hakekatnya, maka sesungguhnya engkau telah mengenal hakekat Tuhanmu.
-----------------
Dinukil dari kitab Al-Kunuz Al-Asyrah, karya Imam Solahuddin At-Tijani Al-Hasani ra
-ZUS-
Tiada ulasan:
Catat Ulasan