Khamis, 15 November 2018

Puisi Maulid

Kisah Kelahiran Manusia Utama, Akhlak, Sifat dan Riwayat Hidupnya

Bismillahirrahmaanirrahiim

(1)
Segala pujian hanya bagi Allah.
Tuhan yang Kaya lagi Pemurah.
Pencipta alam penuh hikmah.
Rahasia ilmuNya banyak berlimpah.

(2)
Diberikan manusia limpahan karunia.
Dengan kadar pada kehendakNya.
Maka di utuslah demi RahmatNya.
Seorang termulia diantara manusia.

(3)
IradahNya yang azali menghendaki.
Mencipta hamba yang amat dikasihi.
Hingga menyebar pancaran suci.
Dialam nyata ataupun tersembunyi.

(4)
Betapa Agung anugerah Tuhan.
Segala rahmat Dia limpahkan.
Sungguh tinggi nilai keutamaan.
Dari Tuhan sumbernya ihsan.

(5)
Karunia Tuhan sempurna sekali.
Dalam bentuk insan terpuji.
Kehadirannya mengharumi segenap negeri.
Menghias sulaman indah terperi.

(6)
Maha Benar Allah bertajalli.
Melimpahkan anugerah di alam ini.
Maka bagiNyalah segala puji.
Atas perkenanNya mengutus Nabi.

(7)
Perwujudan semulia mulia insan.
Agar makhluk beroleh kemuliaan.
Dengan segala rahasia keutamaan.
Yang mengiringi kehadiran junjungan.

(8)
Maka tiada satupun rahasia.
Menyentuh menyatu dihati manusia.
Kecuali curahan Karunia Allah jua.
Melalui insan Rasul tercinta.

(9)
Berita bahagia dan suka cita.
Menyambut datangnya kekasih tercinta.
Pembawa anugerah bagi manusia.
Beserta juga makhluk lainnya.

(10)
Agunglah Allah yang telah memuliakan.
Wujud ini dengan nur berkilauan.
Diliputi semua dengan kesempurnaan.
Mencapai tingkat segala keindahan.

(11)
Maha Suci Allah yang berkenan.
Menampakkan hadirat dan kemurahan.
Lidahpun tiada mampu mensifatkan.
Hakikatnya tiada dalam pikiran.

(12)
Sungguh Maha Suci Allah Ta'ala.
Telah mengungkap berita gembira.
Tentang kedatangan Rasul utama.
Dari kalangan dirimu {manusia} juga

(13)
Siapa mendengar ini riwayat.
Tentang Rasul pembawa Rahmat.
Serta menerima pikiran sehat.
Niscaya ia tiada ter sesat.

(14)
Dialah Rasul penghulu kita.
Diutus Allah kealam semesta.
Sebagai pembawa berita gembira.
Juga peringatan akan derita.

(15)
Diapun menyampaikan akan risalah.
Dan menunaikan segala amanah.
Sehigga ummat beroleh hidayah.
Dengan berkat perantaraan Rasulullah.

(16)
Seluruh alam riang gembira.
Dipagi hari maupun senja.
Karena dengan kian dekatnya.
Saat lahir insan termulia.

(17)
Demikian semua pandangan mata.
Menatap bersama menanti lahirnya.
Penuh kerinduan memungut permata.
Tiada ternilai seisi dunia.

(18)
Binatang peliharaan para quraisy semua.
Bagaikan menyeru fasih berkata.
Mengumumkan berita nan sempurna.
Akan kedatangan Rasul utama.

(19)
Bumi dan langit serta isinya.
Bergelimang wewangian riang gembira.
Menanti lahirnya insan termulia.
Diantara segenap penghuni dunia.

(20)
Ketika hampir tiba saatnya.
Kelahiran insan Rasul tercinta.
Ucapan selamat datang menggema.
Berkumandang dilelangit dan penjuru dunia.

(21)
Kemurahan Ilahi tercurah juga.
Kepada alam dengan lebatnya.
Lidah Malaikat bergemuruh serta.
Umumkan berita kabar gembir.

(22)
Kuasa Allah menyingkap rahasia.
Membuat nurNya terbit sempurna.
Cahaya mengungguli segenap cahaya.
Dengan lahirnya Rasul kedunia.

(23)
Tibalah saat hari yang berkah.
Kelahiran insan pembawa risalah.
Tunduk khusu' kehadirat Allah.
Menghormat tulus sujud menyembah.

(24)
Sebagaimana yang telah diriwayatkan.
Waktu Rasulullah sudah dilahirkan.
Dalam keadaan telah terkhitan.
Suci jiwa sekalian badan.

(25)
Bermata indah bagaikan bercelak.
Suatu kebesaran sudahlah tampak.
Tiada seorangpun akan tergerak.
Melainkan cinta dengan semarak.

(26)
Tali pusarnya terpotong bersih.
Sebagai kudrat Allah Pengasih.
Kepada Rasul insan terpilih.
Dunia akhirat jadi kekasih.

(27)
Alam bersinar bersuka ria.
Menyambut lahirnya Nabi Musthafa.
Riang gembira meliputi semua.
Sambung menyambung tiada hentinya.

(28)
Senin adalah hari Maulidnya.
Rabi'ul awwal bulan ketiga.
Tempat kelahiran dan makamnya.
Di Al-Harmain tempat yang mulia.

(29)
Bersamaan waktu kelahiran Nabi.
Tampak beberapa keajaiban terjadi.
Membuktikan Nabi insan yang Suci.
Paling utama dan mulia disisi Ilahi.

(30)
Inang pengasuh banyak berlomba.
Ingin menyusukan dan memelihara.
Kehendk Allah Maha Bijaksana.
As-Sayyidah Halimah paling utama.

(31)
Kala Halimah memandang Rasulullah.
Terungkap rahasia qudrah Rabbaniyyah.
Riang dan sukacita hati Halimah.
Beroleh kehormatan disisi Allah.

(32)
Semakin besar keinginan Halimah.
Untuk menyusukan si Rasulullah.
Dengan harapan memperoleh berkah.
Dari Rasul pelimpah rahmah.

(33)
Segera Halimah membawa ke desa.
Dengan perasaan riang gembira.
Diiringi penjagaan Allah Ta'ala.
Terus menyertai dengan InayahNya.

(34)
Dalam perjalanan Halimah melihat.
Kejadian ajaib berbagai mu'jizat.
Membuat yakin bertambah kuat.
Akan kemuliaan bayi Muhammad.

(35)
Air susu kambing dan unta.
Memancar deras dengan lebatnya.
Orang melihat takjub jadinya.
Ini bukanlah kejadin biasa.

(36)
Sampai pada suatu ketika.
Sedang Nabi menggembala domba.
Datang Malaikat kepda Baginda.
Membawa penghormatan khusus baginya.

(37)
Mereka membaringkan Rasul tercinta.
Lemah lembut membelah dadanya.
Lalu menyimpan suatu rahasia.
Ilmu dan Hikmah kedada Baginda.

(38)
Tiadlah ada suatu kotoran.
Dikeluarkan Malaikat darilah badan.
Tapi mereka hanya menambahkan.
Suatu kesucian diatas kesucian.

(39)
Demikianlah Rasul pusat perpaduan.
Bagi segala sifat kesempurnaan.
Tiada pena bisa menguraikan.
Ataupun lidah mampu mengungkapkan.

(40)
Tiada seorangpun dari insani.
Mempunyai perangai amat terpuji.
Melainkan bersumber darilah Nabi.
Insan terbaik disisi Ilahi.

(41)
Itulah sedikit penawar kata.
Tentang kelahiran Insan termulia.
Semoga menambah kecintaan kita.
Untuk bershalawat kepada Baginda.

Allahummashalli'alaa sayyidina Muhammadin...
wa alaa aali sayyidina Muhammad...

wallahu a'laam
Sumber Terjemahan: Maulid Alhabisyi karya Al-Habib Al-Imam Al-Allamah Ali bin Muhammad Husain Al-Habsyi

{ Untaian Mutiara } KISAH MAULID NABI BESAR MUHAMMAD SAW.
Kisah Kelahiran Manusia Utama, Akhlak, Sifat dan Riwayat Hidupnya

Tiada ulasan:

Catat Ulasan