Rabu, 7 November 2018

MURID CERMIN GURU AGUNG

MURID CERMIN GURU AGUNG

Murid (Ikhwan) Thariqah Tijaniyyah adalah gambaran yg jelas dan cerminan dari Sirr Sayyidina Syaikh Ahmad Attijani ra. yg tersembunyi baik dlm perbuatan maupun ucapan.
Sesuatu yg tersembunyi ini bisa tampak dlm perilaku. Dan dari perilaku ini bisa diketahui siapa dia, sebagaimana yg dikatakan oleh pengarang kitab Al-Munyah: "Pilihlah utk dirimu orang yg ta’at. Karena karakter sesorang pasti akan meniru karakter orang yg diikuti”.
Agar menjadi seperti ini (murid tijani), maka dia harus menjaga janji, menerima madad (pertolongan) dan tdk melakukan sesuatu yg bisa merusak jumlah (terib aturan).
Hendaknya Ia mengetahui bahwa Syekhnya adalah penolong dan hadir meskipun tidak nampak. Dan Beliau ra. memperhatikan, menjaga dan  membimbingnya jika Ia mempunyai satu keinginan yg susah.
Hendaknya pula (Murid, ikhwan) mengetahui bahwa Thariqah Tijaniyyah mempunyai dasar-dasar yg kokoh, seperti kokohnya langit yg di atas kita dan seperti kokohnya bumi yg di bawah kita.
Murid hendaknya jg mengetahui bahwa apa yg dibawa Syekh Ahmad Attijani ra. tidaklah lekang dimakan waktu dan tidak terpengaruh atau rusak oleh pemikiran-pemikiran yg menyimpang. Setiap pemikiran tdk akan mempengaruhi kita tetapi pemikiran kitalah yg akan mempengaruhinya. Hal ini sebagaimana yg dikatakan oleh Syekh Ahmad Attijani ra.

Kewajiban yg plg penting utk dilakukan seorang murid dlm Thariqah Tijaniyyah sebelum memenuhi syarat-syarat dlm thariqah adalah benar-benar mempercayai apa yg dikatakan oleh Syekh Ahmad Attijani ra. tanpa ada keraguan sedikit pun.

Adapun pokok-pokok yg menjadi dasar dlm Thariqah Tijaniyah, adalah:

1. Thariqah Tijaniyyah Merupakan Pemberian dari Rasulallah SAW kepada Syekh Ahmad Attijani dlm keadaan terjaga, bkn dlm keadaan tidur.
2. Thariqah ini merupakan thariqah penutup yg bersambung sampai kepada Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Mulia.
3. Thariqah Tijaniyyah tidak menghapus thariqah-thariqah yg lain, akan tetapi mencakup semuanya.
4. Thariqah Tijaniyyah bagaikan Bahtera Nabi Nuh. Siapa yg naik, berpegang teguh maka akan selamat. Dan siapa yg meninggalkannya maka seperti orang yg terjun ke Medan Perang tanpa bekal senjata.
5. Hendaknya tdk berpaling kepada Syekh atau penolong selain Syekh Ahmad Attijani, Sang Pemilik Zaman, yang hanya ada satu dan tdk mungkin ada yg lain (الله). Tdk ada perdebatan dlm masalah ini dan tdk perlu ditela'ah ulang, karena ini adalah perintah dari Allah.
Dan berhati-hatilah bagi orang yg melanggar perintah-Nya.
Hal-hal tersebut adalah merupakan penjelasan global dari apa yg harus diyakini oleh seorang murid dlm Thariqah Tijaniyyah yg berhubungan dg dirinya.

Adapun yg berkaitan dg sesama manusia, ada dua macam:

1. Hal yg berhubungan dg manusia secara umum.
2. Hal yg berhubungan dg sesama ikhwan dlm thariqah.
Hendaknya (murid) menunjukkan sikap yg mencerminkan Akhlak Syekh Ahmad Attijani.
Khalwatnya pada zaman ini Hendaknya menjadi suatu sajian. Maksudnya menjaga agar jgn sampai menisbatkan pada thariqah suatu hal yg bisa menimbulkan satu gangguan (tercemarnya Thariqat Tijaniyah).
Hal itu merupakan kesalahan besar di sisi Syekh Ahmad Attijani dan lbh besar lagi di sisi ikhwan.
Menjaga adab terhadap sesama murid merupakan hal yg penting dlm Thariqah Tijaniyyah.
Syekh Ahmad Attijani ra. berkata: “Janganlah kalian menyakitiku dg menyakiti sesama kalian”.
Disebutkan dalam Kitab Gharaib al-Barahin dari Syekh Ahmad Attijani, bahwa Jika seorang murid melakukan sesuatu yg bisa menyakiti, maka dia terusir dari thariqah.
Jika seorang murid sdh sempurna melakukan hal-hal di atas, maka dia menjadi penyebar dan pensyi'ar thariqah melalui amalnya dlm bidangnya yg khusus. Dan dia mendapatkan martabat yg baik sesuai dg apa yg disebutkan Syekh Ahmad Attijani karena apa yg sdh dilakukannya. Dan dia juga berhasil memetik hasilnya dan menjadi penunjuk atas Syekh Ahmad Attijani tanpa bersusah payah dan tanpa dibuat-buat.
Hal itu jgn sampai ternoda oleh sifat riya’ dan nifaq. Shg dia akan tersambung tanpa terputus dan dicintai bkn dibenci serta Syekh Ahmad Attijani akan menjadi dirinya dan dirinya adalah Syekh Ahmad al-Tijani.

(Tulisan di atas kiriman dari Sayyid Thohir bin Sayyid Ali dari Aljazair, Cucu Sayyidissyekh Ahmad bin muhammad attijani ra. yg telah diterjemahkan dari bahasa arab ke bahasa indonesia)

والله أعلم بالصواب 🙏

Tiada ulasan:

Catat Ulasan